Portal Baraya – Perang terbaru antara Palestina dan Israel terjadi pada 7 Oktober yang dicetus oleh Hamas dengan menyerang Israel, lalu dibalas Negeri Yahudi dengan serangan udara.
Kenyataannya kedua negara ini memang telah berperang sejak 2 November 1917 yang telah berlangsung lebih dari 100 tahun.
Perang yang masih terjadi hari ini bukan lagi sebagai aksi konflik militer dan politik terpanjang dunia, tetapi sudah menjadi sebuah serangan mematikan dengan belasan ribu korban jiwa yang ditonton dunia.
Sebagaimana dalam sebuah perang telah diatur di dalam hukum humaniter internasional bahwasanya tidak boleh melakukan penyerangan terhadap tenaga medis dan rumah sakit..
Personil medis harus dihormati dan dilindungi dalam segala keadaan.
Namun aturan perang itu pun diabaikan pihak Israel. Setelah menghancurkan RS Al Syifa sampai berhenti beroperasi.
Bahkan info terbaru yang menyebar di instagram pihak Kemenkes Gaza mengatakan bahwa Israel mulai melakukan penyerangan ke RS Indonesia.
Aksi penembakan dilakukan pasien dari luar RS dan mengepung sekliling RS.
Serangan Israel ini tentunya semakin banyak memakan korban, bahkan relawan Indonesia di RS Indonesia tiga orang hilang kontak yang keberadaannya belum diketahui sampai hari ini.
RS Indonesia yang juga menjadi sasaran Zionis dalam aksi serangan tank yang mengenai lantai 3 RS Indonesia.
Serangan tank itu menyebabkan delapan pasien meninggal dunia, ratusan pasien di lantai 3 harus dievakuasi ke lantai bawah, dan ada 5000 pasien atau pengungsi yang menjadi sasaran.
Posisi RS Indonesia yang berada di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, Palestina. Daerah yang sangat dekat dengan perbatasan Israel.
Daerah yang tidak ada RS sebelumnya tetapi menjasi daerah yang sering terjadi peperangan.
RS Indonesia menjasi RS terbesar kedua di Gaza yang sangat diandalkan.
Direktur RS Indonesia di Gaza Atef al-Kahlout angkat bicara memohon Pemerintah Indonesia menekan semua pihak agar dapat mendesak Israel menghentikan serangan ancaman mereka (Israel).
Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Nokia 2300 5G, Usung Spek Gahar Harga Merakyat
Perlu aksi nyata atas keberpihakan kita ke pihak mana. Keberpihakkan kita yang condong membuka mata investor untuk berhenti mensupport saham di Israel sehingga akan berdampak dengan berbagai aspek bagi Israel.
Seluruh rakyat Indonesia tentu menunggu sikap bijak dan aksi nyata pemimpin untuk tindakan Israel yang semakin hari semakin tidak bisa diterima sebagai manusia.
Perlu pergerakan untuk membuat 188 negara yang ada di dunia ini bersatu menghentikan serangan Israel ini.