Portalbaraya.com – Peribahasa dan pepatah bijak adalah warisan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.
Kumpulan peribahasa dan pepatah bijak yang populer ini mengandung makna dalam setiap kata-katanya dan mampu memberikan arahan hidup bagi yang memahaminya.
Terdapat ribuan peribahasa dan pepatah bijak yang tersebar di seluruh dunia, dan setiap peribahasa dan pepatah bijak memiliki arti dan makna yang berbeda-beda.
Peribahasa dan pepatah bijak populer sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, teman, maupun dalam dunia bisnis.
Peribahasa dan pepatah bijak yang populer memiliki kekuatan untuk memotivasi, menginspirasi, dan memberikan motivasi untuk mencapai tujuan hidup.
Banyak orang yang percaya bahwa memahami peribahasa dan pepatah bijak dapat membantu mereka mengatasi masalah hidup dan membuat keputusan yang lebih baik.
Salah satu peribahasa bijak yang populer adalah “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Cabai Hijau Enak. Bisa Untuk Ide Menu Sarapan.
Peribahasa ini mengajarkan kita bahwa kesuksesan tidak akan datang dengan mudah, dan kita harus berusaha keras dan bersabar untuk mencapainya.
Pepatah bijak lain yang juga populer adalah “sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit”. Artinya, meskipun kita melakukan sesuatu dengan sedikit, namun jika dilakukan secara konsisten, hasilnya bisa menjadi besar.
Selain itu, ada peribahasa yang mengajarkan kita untuk selalu waspada dan berhati-hati, seperti “jangan membuang sampah sembarangan, kelak akan menjadi gunung” dan “bercinta-cinta, gila talak”.
Peribahasa ini mengajarkan kita bahwa tindakan kecil yang tidak kita sadari bisa berdampak besar di masa depan.
Pepatah bijak populer yang lainnya adalah “air tenang menghanyutkan, air keruh menjadikan hanyut”. Artinya, kesan awal yang tenang dan menyenangkan bisa saja berubah menjadi sesuatu yang buruk dan merugikan.
Kita harus selalu berhati-hati dan melakukan pengamatan lebih cermat sebelum membuat keputusan.
Peribahasa dan pepatah bijak populer juga mengajarkan kita tentang pentingnya saling membantu dan bekerja sama, seperti “satu pohon tidak bisa menjadi hutan” dan “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.
Peribahasa ini mengajarkan kita bahwa kesuksesan hanya bisa dicapai dengan kerja keras, saling membantu, dan bekerja sama.
Peribahasa dan pepatah bijak populer mengandung banyak makna dan nilai-nilai kehidupan yang bisa dijadikan sebagai pedoman hidup.
Dengan memahami dan mengaplikasikan peribahasa dan pepatah bijak, kita dapat menjadi pribadi yang lebih bijak, cerdas, dan berintegritas.
Baca Juga: Labuan Bajo, Destinasi Wisata yang Menyajikan Keindahan Alam Menakjubkan!
Berikut ini ada ringkasan 100 macam peribahasa dan petuah bijak yang populet di tengah masyarakat beserta artinya, cekidot gaes:
1. Air tenang menghanyutkan: Kondisi yang tampak tenang dan aman bisa menyembunyikan bahaya.
2. Ada udang di balik batu: Ada sesuatu yang tidak diharapkan atau tersembunyi di balik situasi.
3. Air susu dibalas air tuba: Kebaikan yang diberikan dapat diabaikan atau bahkan dibalas dengan kejahatan.
4. Air beriak tanda tak dalam: Kondisi yang tidak menentu dan tidak stabil.
5. Air cucuran atap jatuh ke pelimbahan juga: Kebaikan kecil dapat bermanfaat dalam jangka panjang.
6. Air beriak tanda tak ada batu: Kondisi yang tampak tenang dan aman sebenarnya memiliki bahaya yang tidak terlihat.
7. Air yang tenang menghanyutkan, air yang keruh jernih mengundang hati: Kondisi yang baik dan tenang bisa menipu, sedangkan kejujuran dan kebenaran menarik hati.
8. Anjing menggonggong, kafilah berlalu: Kritik yang tidak berarti dapat diabaikan.
9. Anjing dikejar mati, babi dikandaskan hidup-hidup: Setiap orang memilih nasibnya sendiri.
10. Angin datang dari gunung, lalat terbang mencari makan: Ada banyak kesempatan di dunia ini jika kita siap untuk mencari.
11. Api kecil menyala, asap besar memenuhi langit: Hal kecil dapat menjadi masalah besar jika dibiarkan tidak terkendali.
12. Ada asap, ada api: Jika ada tanda masalah, kemungkinan besar masalah tersebut benar-benar ada.
13. Apa yang tak dapat dicapai dengan tenaga, dapat dicapai dengan akal: Kemampuan berpikir dan merencanakan adalah kunci untuk mencapai tujuan.
14. Bagai aur dengan tebing: Dua hal yang sangat berbeda dan tidak bisa disatukan.
15. Bagai langit dengan bumi: Dua hal yang sangat berbeda dan tidak bisa disatukan.
16. Bagai menaruh harapan pada awan: Menaruh harapan pada sesuatu yang tidak pasti.
17. Bagai pungguk merindukan bulan: Mengejar sesuatu yang tidak mungkin dicapai.
18. Bagai si kancil mencuri ketimun: Kita harus menggunakan kecerdikan dan keterampilan untuk mencapai tujuan kita.
19. Bagai telur diujung tanduk: Kondisi yang sangat berbahaya dan rentan.
20. Bagai telur di tengah sawah: Kondisi yang sangat rentan dan mudah diambil.
21. Bagai tikus berdasi: Kondisi yang sangat lucu dan aneh.
22. Banyak air mengalir ke laut: Hal-hal yang tidak berharga terus berlanjut.
23. Banyak jalan menuju Roma: Ada banyak cara untuk mencapai tujuan yang sama.
24. Belajar sambil bekerja: Belajar dari pengalaman sehari-hari.
25. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian – Untuk mencapai sesuatu, kadang-kadang perlu melakukan perjalanan yang berat dan sulit.
Baca Juga: 5 Alasan Eintracht Frankfurt Berpeluang mengalahkan Napoli di babak 16 besar Liga Champions UEFA
26. Berani mati takut hidup: Lebih baik mati untuk sesuatu yang benar daripada hidup dalam kebohongan.
27. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing: Tidak ada beban yang terlalu berat jika kita saling membantu.
28. Besar kepala, jatuh miskin: Kesombongan dapat membawa malapetaka.
29. Besar pasak daripada tiang: Kualitas lebih penting daripada kuantitas.
30. Bicara tidak serupa berbuat: Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata.
31. Bisa dipegang, susah dipahami: Ada hal-hal yang sulit dipahami meskipun dapat diraba atau dipegang.
32. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya: Anak-anak sering mirip dengan orang tua mereka.
33. Cakar ayam pun jadi, asal rajin: Kualitas tidak selalu penting jika kita memiliki kemauan yang kuat.
34. Cepat tak dapat, lambat laun menjadi: Kesabaran adalah kunci keberhasilan jangka panjang.
35. Darah daging tidak akan menghianati: Kita selalu dapat mengandalkan keluarga kita.
36. Dari mata turun ke hati: Ketika kita melihat sesuatu, kita dapat memahaminya dengan hati kita.
37. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan: Jika kita memiliki tekad, kita dapat mencapai apa pun yang kita inginkan.
38. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung: Kita harus selalu menghargai tempat dan orang-orang yang memberi kita kesempatan.
39. Diam adalah emas: Lebih baik berdiam diri daripada berkata-kata tanpa berpikir.
40. Dikasih hati, minta jantung: Orang sering tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki.
41. Dilangit ada mata, dilaut ada telinga: Kita selalu diawasi dan didengar, jadi kita harus selalu bertindak dengan baik.
42. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan: Jika kita memiliki tekad, kita akan menemukan jalan untuk mencapai tujuan kita.
43. Dua kupang dapat melompati pagar: Kecil tetapi kuat, kebersamaan dapat mengatasi segala rintangan.
44. Gajah sama gajah bertarung, pelanduk mati di tengah-tengah: Dalam konflik, orang kecil sering menjadi korban.
45. Gajah tidak bisa menari: Setiap orang memiliki bakat dan kekuatan yang berbeda-beda.
46. Gajah di depan mata, kancil di belakang: Kita harus waspada terhadap bahaya yang tersembunyi.
47. Gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan: Perencanaan yang baik adalah kunci kesuksesan.
48. Habis manis sepah dibuang: Setelah menikmati kesuksesan, jangan lengah dan selalu bersiap menghadapi masa depan yang tidak pasti.
49.Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama – Kita harus memikirkan reputasi dan pengaruh yang akan kita tinggalkan ketika kita meninggal.
50. Hidup hanya sekali: Kita harus memanfaatkan hidup dengan bijaksana dan berusaha mencapai tujuan kita.
51. Hidup itu seperti roda: Kadang kita di atas, kadang kita di bawah, jangan cepat merasa puas atau putus asa.
52. Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri lebih baik: Lebih baik berada di tempat yang tidak nyaman tetapi bersama keluarga dan teman dekat daripada berada di tempat yang indah sendirian.
53. Ikatlah tongkat sebelum engkau jatuh: Lebih baik mengambil tindakan pencegahan sebelum suatu hal buruk terjadi.
54. Jangan mengharapkan bantuan orang lain sebelum membantu diri sendiri: Kita harus memecahkan masalah kita sendiri sebelum meminta bantuan dari orang lain.
55. Jangan melebih-lebihkan suatu hal: Lebih baik berbicara jujur dan menghargai kebenaran daripada melebih-lebihkan atau membesar-besarkan sesuatu.
56. Jangan memandang rendah orang lain: Kita tidak tahu kekuatan dan kelemahan orang lain, jadi kita harus menghargai setiap orang.
57. Jangan mencari kesalahan orang lain: Sebelum menilai atau menyalahkan orang lain, periksa diri kita sendiri terlebih dahulu.
58. Jangan menunda-nunda pekerjaan: Lebih baik menyelesaikan tugas saat ini daripada menunda-nunda dan menambah beban di kemudian hari.
59. Jangan membuang waktu: Waktu adalah hal yang sangat berharga, jangan sia-siakan kesempatan kita untuk berbuat baik.
60. Jangan menilai orang dari penampilan: Orang yang cantik atau tampan tidak selalu memiliki kepribadian yang baik.
61. Jangan menyerah: Kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan tumbuh, jangan pernah menyerah sebelum mencapai tujuan.
62. Jangan mencari-cari kesalahan: Fokus pada solusi daripada mencari-cari kesalahan dan menyalahkan orang lain.
63. Jangan terlalu sering bicara: Lebih baik mendengarkan orang lain dan belajar daripada bicara terus-menerus.
64. Jangan berbicara sebelum berpikir: Lebih baik memikirkan kata-kata kita sebelum berbicara untuk menghindari kesalahan dan konflik yang tidak perlu.
65. Jangan berjalan di belakang aku, aku mungkin tidak memimpin. Jangan berjalan di depan aku, aku mungkin tidak mengikuti. Tapi berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabatku: Sahabat adalah seseorang yang berjalan bersama kita dalam hidup, menemani kita dalam suka dan duka.
66. Jangan terlalu serakah: Kita harus bersyukur atas apa yang kita miliki dan tidak terus-menerus meminta lebih banyak lagi.
67. Jangan menganggap enteng hal-hal yang kecil: Hal-hal kecil sering menjadi bagian penting dari keseluruhan masalah atau situasi
68. Jangan menjual kulit beruang sebelum dibunuh: Jangan merencanakan atau mengharapkan sesuatu sebelum berhasil meraihnya.
69. Jangan menilai buku dari sampulnya: Jangan menilai orang atau hal-hal berdasarkan penampilan luar, tetapi lihatlah kualitas sebenarnya.
70. Jangan melebih-lebihkan kebaikanmu: Kebaikan yang tulus tidak membutuhkan pujian atau pengakuan.
71. Jangan takut gagal: Kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan tumbuh, jangan takut mencoba hal baru atau mengambil risiko.
72. Jangan melupakan akar: Ingatlah asal muasal atau akar kita dan jangan melupakan budaya atau nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh orang tua dan leluhur kita.
73. Jangan berbohong: Kebenaran adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan jujur.
74. Jangan menilai orang lain hanya berdasarkan apa yang mereka katakan: Perhatikan tindakan mereka dan hasil yang telah dicapai.
75. Jangan merendahkan orang lain: Lebih baik menghargai setiap orang dan menghormati keberhasilan dan pencapaian mereka.
Baca Juga: Kumpulan Dzikir dan Do’a Pilihan: Doa Nabi Ayyub Ketika Sedang Sakit
76. Jangan menyepelekan waktu: Waktu adalah sumber daya yang sangat berharga, gunakanlah dengan bijaksana dan manfaatkan sebaik mungkin.
77. Jangan lupa asal muasal: Ingatlah di mana kita berasal dan menghargai sejarah serta budaya kita.
78. Jangan memandang rendah pekerjaan orang lain: Setiap pekerjaan memiliki nilai dan kontribusi dalam masyarakat.
79. Jangan berbicara tentang orang lain di belakang punggung mereka: Lebih baik berbicara dengan orang tersebut langsung daripada mengadu domba atau membuat fitnah.
80. Jangan meminta sesuatu secara berlebihan: Lebih baik bersyukur dengan apa yang kita miliki dan tidak meminta lebih banyak lagi.
81. Jangan terlalu memikirkan masa depan: Nikmati setiap saat dan nikmatilah perjalanan hidup kita tanpa terlalu memikirkan masa depan yang tidak pasti.
82. Jangan mencari-cari kesalahan di tempat kerja: Fokus pada solusi daripada mencari-cari kesalahan dan menyalahkan orang lain.
83. Jangan terlalu banyak mengeluh: Lebih baik menghargai apa yang kita miliki dan berusaha mencari solusi daripada mengeluh terus-menerus.
84. Jangan terlalu banyak bicara: Lebih baik mendengarkan orang lain dan memahami sudut pandang mereka daripada bicara terus-menerus.
85. Jangan terlalu banyak mengharapkan: Harapan yang berlebihan dapat menimbulkan kekecewaan dan ketidakbahagiaan.
86. Kebaikan hati tidak ada yang tahu, kecuali Tuhan dan orang yang menerimanya: Kebaikan yang tulus dan ikhlas tidak perlu diumbar-umbar dan diungkapkan kepada orang lain.
87. Kebahagiaan itu sederhana: Kebahagiaan itu tidak selalu harus yang mewah dan bergelimang harta tetapi dari hati yang berkecukupan bisa mendatangkan kebahagiaan.
88. Kecil-kecil cabai rawit: Meskipun kecil, namun memiliki dampak yang besar.
89. Kebahagiaan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan cara kita menjalaninya: Kita harus belajar menikmati setiap momen dalam hidup kita dan menjadikannya sebagai bagian dari kebahagiaan kita.
90. Kejahatan selalu terbuka: Mereka yang melakukan kejahatan selalu memiliki kemungkinan untuk tertangkap dan dihukum.
91. Kelemahanmu dapat menjadi kekuatanmu: Jika kita belajar dari kelemahan kita, maka kita dapat memperbaiki diri dan menjadi lebih kuat.
92. Kesulitan adalah kesempatan untuk tumbuh:
Saat kita menghadapi kesulitan, kita memiliki kesempatan untuk belajar dan tumbuh sebagai individu.
93. Ketika satu pintu tertutup, pintu lain akan terbuka: Saat kita mengalami kegagalan, kita harus tetap positif dan mencari peluang yang baru.
94. Ketulusan hati adalah harta yang tak ternilai: Kita harus selalu berbicara dengan jujur dan bertindak dengan kebaikan hati, meskipun itu sulit.
95. Kita tidak pernah terlalu tua untuk belajar: Kita harus terus belajar dan membuka pikiran kita untuk ide-ide baru dan pengalaman yang lebih luas.
96. Kita tidak bisa memilih keluarga, tetapi kita bisa memilih teman: Kita tidak bisa memilih keluarga kita, tetapi kita dapat memilih teman-teman yang membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai individu.
97. Kita hidup bukan untuk diri kita sendiri: Kita hidup untuk membantu orang lain dan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
98. Kita hidup hanya sekali, jadi nikmatilah hidupmu: Kita tidak dapat mengulangi hidup kita, jadi kita harus menikmati setiap momen dan melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia.
99. Kita harus memberikan yang terbaik dari diri kita: Saat kita melakukan sesuatu, kita harus memberikan yang terbaik dari diri kita dan tidak puas dengan hasil yang buruk.
100. Kita harus selalu berusaha menjadi lebih baik: Kita harus terus berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih pintar, lebih kuat, dan lebih baik lagi dari hari sebelumnya.
Demikianlah pembahasan mengenai 100 macam peribahasa dan pepatah bijak yang populer.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat semua para pembacanya.