Portalbaraya.com – Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3) siang pukul 12.12 WIB terasa hingga beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk Kabupaten Boyolali.
Beberapa desa di kecamatan Selo Boyolali merasakan dampak erupsi Gunung Merapi sebagai akibat dari aktivitas APG (Awan Panas Guguran).
APG erupsi Gunung Merapi mengarah ke Kali Krasak atau Kali Bebeng. Di sekitar tempat tersebut, terdapat 2 desa yang dilanda hujan abu yakni Desa Klakah dan Desa Tlogolele.
Melansir dari laman BMKG, muntahan APG Gunung Merapi pada Sabtu (11/3) siang memiliki potensi bahaya sejauh 7 km.
Menurut informasi yang dilansir Portalbaraya dari Tempo, setidaknya tak kurang dari 6 dusun di wilayah Selo Boyolali yang terdampak hujan abu.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Siang Ini, 5 Desa di Magelang dan Boyolali Ini Dilanda Hujan Abu
Hal ini diungkapkan oleh Marwoto selaku Kepala Desa Klakah, Selo, Boyolali.
Dari 6 dusun tersebut, efek yang paling terasa dari ketebalan hujan abu erupsi Gunung Merapi adalah Dusun Klakah Tengah, Dusun Klakah Duwur, dan Dusun Klakah Ngisor.
“Iya ada guguran awan panas. Dampaknya, wilayah Klakah hujan abu. Hampir merata 6 dusun. Tapi paling tebal dan lebat hujan abunya di Dusun Klalah Duwur, Klakah Tengah dan Klakah Ngisor. Tiga itu paling tebal hujan abunya,” ujar Marwoto pada Sabtu (11/3) siang.
Lebih lanjut, Marwoto menyatakan bahwa guyuran hujan abu hingga menjelang sore masih turun. Ia menginstruksikan agar warga sementara menghentikan aktivitas di luar rumah.
“Saat ini, warga berjaga-jaga atau beraktivitas di rumah hingga hujan abu mereda,” tuturnya.
Baca Juga: Minta Klarifikasi, KPK Jadwalkan Panggil Kepala Bea Cukai Makassar Pekan Depan
Relawan Membagikan Masker untuk Pengguna Jalan
Sebagai salah satu tindak lanjut dari hujan abu Gunung Merapi, para relawan dari FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) membagikan masker untuk para pengguna jalan.
Hal ini disampaikan oleh Mujianto selaku perwakilan FPRB Selo, Boyolali.
“Benar, saat ini APG masih ada susulan. Saat ini, kami masih mengondisikan masker untuk pengguna jalan di Desa Tlogolele,” kata Mujianto, dilansir Portalbaraya dari Tempo.
Sampai artikel ini diterbitkan, masyarakat telah diminta untuk menjauhi area rawan bahaya dengan jarak sekitar 7 km dari Gunung Merapi, terutama di jalur Kali Krasak dan Kali Bebeng.