Portal Baraya – Ada sejarah menarik yang tersimpan di balik gemerlap kota Bandung yang kita kenal saat ini.
Dulunya, sebelum deru kota modern menggema, dan jauh sebelum padatnya pemukiman penduduk, Danau Bandung Purba mengalir sebagai jantung dari wilayah ini.
Apakah kamu tahu bahwa kota Bandung yang kita cintai ini, dulunya adalah sebuah danau purba yang sangat luas?
Mari kita merenung sejenak dan merasakan kehadiran Danau Bandung Purba yang pernah menghiasi cekungan Bandung dalam lembaran sejarah.
Baca Juga: Curug Cisomang, Destinasi Wisata Air Terjun yang Menantang nan Indah di Bandung Barat
Yuk telusuri jejak sejarah Danau Bandung Purba ini
Sejarah Danau Bandung Purba, juga dikenal sebagai Situ Hiang dalam bahasa Sunda, bermula pada zaman Pleistosen, lebih dari 200.000 tahun yang lalu.
Pada masa itu, letusan dahsyat Gunung Sunda mengubah medan cekungan Bandung secara dramatis.
Material letusan tersebut menghalangi aliran Sungai Citarum di sekitar Padalarang, membentuk danau yang begitu besar..
Danau ini menjadi saksi bisu dari perubahan alam yang spektakuler. Kita bisa membayangkan bagaimana cahaya matahari terbenam memantulkan warna-warna keemasan di atas permukaannya.
Baca Juga: Destinasi Wisata Alam hingga Kolam Renang, Inilah 5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al Jabbar Bandung
Namun, seperti semua hal dalam alam semesta ini, perubahan tak terelakkan. Seiring berjalannya waktu, Danau Bandung Purba mengalami penyusutan.
Sekitar 16.000 tahun yang lalu, gempa bumi dan longsor menghantam daerah ini. Dua curug, Cukangrahong dan Curug Halimun, menjadi saksi bisu dari momen bersejarah ini.
Penyusutan ini memungkinkan air danau mengalir ke utara, bergabung dengan aliran Sungai Cimeta.
Akibatnya, cekungan Bandung berubah menjadi rawa yang subur. Kita dapat membayangkan riak-riak air yang mengalir mengiringi perubahan ini.
Luas wilayah yang pernah dicakup oleh Danau Bandung Purba begitu luar biasa. Dari Cicalengka hingga Padalarang, serta dari Dago hingga perbatasan Soreang dan Ciwidey, wilayah ini nyaris tiga kali lipat luas Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: 8 Cara Membuat Soto Daging Sapi Khas Bandung, Hidangan Hangat Kuah Bening Begitu Memanjakan Lidah
Bagaimana mungkin kita bisa membayangkan bahwa tempat-tempat yang dulu hanya berisi air danau, kini menjadi pemukiman, jalan raya, dan taman-taman yang indah?
Bukti-bukti tentang eksistensi Danau Bandung Purba terungkap dari lapisan-lapisan geologi di sekitar Padalarang.
Kedalaman danau ini diperkirakan mencapai 20-30 meter. Sebuah jejak sejarah tersembunyi yang terukir dalam batuan dan tanah, mengingatkan kita akan perjalanan panjang alam ini.
Pembentukan danau purba Bandung merupakan hasil dari kerja dahsyat alam. Letusan Gunung Sunda, yang terjadi sekitar 210.000 hingga 105.000 tahun lalu, adalah sumber adanya danau ini.
Material letusan yang melimpah mengalir dan menutup aliran Sungai Citarum, menciptakan danau sangat besar. Kita dapat membayangkan momen tersebut.
Danau Bandung Purba adalah saksi bisu dari perjalanan alam yang tak tergoyahkan. Seiring berjalannya ribuan tahun, dari gemuruh letusan Gunung Sunda hingga riak-riak air yang menyusut, kisah ini telah tertanam dalam lapisan bumi dan batuan.
Dengan begitu banyak jejak sejarah dalam lapisan-lapisan bumi, Danau Bandung Purba mengingatkan kita akan kuasa alam yang tak terkalahkan.
Dari letusan gunung yang dahsyat hingga penyusutan yang perlahan, setiap guncangan dan perubahan membentuk kisah ini dengan indah.
Meski waktu telah berlalu, jejak sejarah ini tetap mengalir dalam aliran waktu, mengingatkan kita akan keagungan dan kekuasaan pencipta alam semesta, Allah subhanahu wa ta’ala.