Satgas Pangan Polri dan Pemerintah Ungkap Biang Kerok Meroketnya Harga Telur

2 minutes reading
Tuesday, 23 May 2023 10:46 4 Arif Rahman

Portalbaraya.com – Masyarakat mengeluhkan lonjakan harga telur yang mencapai Rp40.000 per kilogram.

Untuk menanggapi kekhawatiran ini, Satuan Tugas Pangan Polri segera melakukan penyelidikan terhadap informasi yang beredar di masyarakat.

Karo Penmas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menyatakan bahwa kenaikan harga telur disebabkan oleh kenaikan harga pakan ayam.

Baca Juga: Resep Ayam Bumbu Kecap Meresap yang Empuk, Nikmat, Mantap, dan Gurih. Dijamin bikin Nagih!

Salah satu faktor utamanya adalah kenaikan harga jagung yang digunakan sebagai pakan ayam.

“Kenaikan harga telur ayam disebabkan oleh kenaikan harga pakan ayam. Bahan baku pakan seperti jagung dan kedelai mengalami kenaikan dan kelangkaan,” ujar Ramadhan dalam konferensi persnya pada Senin (22/5/2023).

Ramadhan juga mengungkapkan bahwa faktor lain yang berkontribusi terhadap kenaikan harga telur adalah kenaikan biaya transportasi.

Ke depannya, Ramadhan menegaskan bahwa Satgas Pangan Polri akan berkoordinasi dengan asosiasi peternak ayam bertelur.

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan PT Bank Tabungan Negara (Persero) TBK Mei 2023 Posisi Performance & Resource Management

Tujuannya adalah untuk mencari solusi agar harga telur tidak terus mengalami kenaikan yang signifikan.

“Satgas Pangan Polri akan melakukan pemeriksaan di pabrik atau produsen pakan ternak, khususnya untuk ayam. Kami juga akan berkomunikasi dengan asosiasi peternak ayam bertelur untuk mengetahui penyebab kenaikan harga telur ayam,” ujar Ramadhan.

Secara terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa kenaikan harga telur saat ini merupakan suatu dinamika yang akan ditangani secara komprehensif oleh pemerintah.

“Kenaikan harga telur harus dipandang dari berbagai aspek, karena hal ini berkaitan dengan usaha menjaga keseimbangan dan harga yang wajar baik bagi peternak, pedagang, maupun konsumen. Saat ini, terjadi perubahan biaya produksi di tingkat peternak, terutama biaya pakan. Untuk mencegah kenaikan biaya produksi yang berlebihan di tingkat peternak, kami akan mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga pakan,” katanya dalam pernyataan resmi.

Baca Juga: Banjir yang Melanda Kota Tangerang Selatan Memakan Korban, Balita dan Sang Ayah Hanyut Terbawa Arus

“Apa yang telah dilakukan pemerintah selama beberapa bulan terakhir adalah upaya untuk menjaga harga yang wajar bagi peternak, pedagang, dan konsumen. Hal ini sesuai dengan perhatian Presiden Joko Widodo agar harga pangan tetap terjaga secara adil dan seimbang bagi para petani, peternak, pedagang, dan konsumen,” tambah Arief

LAINNYA