2
Portal Baraya – Papeda atau bubur sagu adalah makanan khas yang berasal dari Papua, yang terletak di ujung timur Indonesia.
Papeda merupakan makanan pokok bagi suku-suku Papua yang hidup di daerah pegunungan dan pantai.
Papeda memiliki tekstur kenyal dan lengket, serta rasa yang hambar. Oleh karena itu, papeda biasanya disajikan dengan kuah ikan atau sayuran yang pedas dan asam.
Papeda telah menjadi bagian integral dari kehidupan suku-suku Papua selama berabad-abad. Sejarah papeda mencerminkan kehidupan suku-suku Papua yang sangat tergantung pada sumber daya alam di sekitar mereka, terutama sagu.
Sagu adalah tanaman yang tumbuh melimpah di Papua dan merupakan bahan dasar utama papeda. Sebagian besar orang Papua hidup dari berburu, meramu, dan bertani sagu.
Sagu diambil dari batang sagu yang sudah dipanen. Kemudian, sagu tersebut direndam dalam air untuk menghilangkan pati yang berlebihan.
Setelah itu, sagu yang sudah direndam diperas dan disaring hingga menghasilkan tepung sagu yang halus. Tepung sagu yang dihasilkan kemudian dicampur dengan air dingin dan diaduk secara berulang hingga membentuk tekstur kental seperti lem.
Baca Juga: Google Doodle Hari Ini, Tampilkan Gambar Papeda yang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
Proses pembuatan papeda memerlukan ketelatenan dan keterampilan khusus.
Papeda harus dimasak dengan api yang pas dan diaduk dengan cepat agar tidak menggumpal. Papeda juga harus segera disajikan setelah matang, karena jika didiamkan terlalu lama akan menjadi keras dan sulit dimakan.
Papeda menjadi bagian dari upacara adat dan perayaan di berbagai masyarakat di Papua.
Misalnya, dalam upacara Watani Kame, papeda disajikan sebagai simbol persaudaraan dan persatuan antara suku-suku Papua. Pada saat makan papeda bersama, orang-orang Papua saling berbagi cerita, pengalaman, dan harapan.
Pengakuan Dunia terhadap Papeda
Pada tanggal 20 Oktober 2015, papeda ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Penetapan ini merupakan penghargaan atas nilai-nilai budaya, sejarah, dan sosial yang terkandung dalam papeda.
Pada tanggal 20 Oktober 2023, Google merayakan papeda dalam bentuk doodle.
Doodle ini menampilkan gambar papeda dengan kuah ikan kuning yang disajikan dalam wadah gerabah. Doodle ini juga menampilkan logo Google dengan huruf-huruf yang berbentuk seperti sagu.
Dengan adanya pengakuan dunia terhadap papeda, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan kuliner nusantara.
Papeda bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga cerminan dari kearifan lokal suku-suku Papua.