Teknologi Makin Canggih, Hoaks Sekarang Manfaatkan AI, Kominfo: Hati-Hati!

2 minutes reading
Friday, 27 Oct 2023 14:40 4 Fathoni PB

Portal Baraya – Belakangan pemerintah tengah gencar mengiklankan gerakan anti-hoaks. 

Hal ini tentu muncul seiring dengan mulai panasnya gelaran besar Piplres di 2024 dimana banyak buzzer maupun pihak tak bertanggung jawab yang ingin menyebarkan hoaks. 

Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, hoaks atau berita bohong bisa dibuat dengan menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Semuel A Pangerapan.

Semuel mengatakan, masyarakat harus waspada karena AI bisa digunakan untuk mengedit video atau suara sehingga tampak seperti asli.

Baca Juga: Vivo V30 dan V30 Pro Siap Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasi dan Harganya!

Contohnya adalah video Presiden Joko Widodo yang berpidato dalam bahasa mandarin.

“Video itu adalah hasil editan dengan teknologi AI ‘deepfake’. Presiden Jokowi tidak pernah berpidato dalam bahasa mandarin. Ini adalah bentuk disinformasi,” kata Semuel dalam konferensi pers online pada Jumat (27/10/2023).

Semuel menambahkan, agar tidak tertipu oleh hoaks yang dibuat dengan AI, masyarakat harus mencari informasi dari sumber-sumber yang terpercaya.

Misalnya dari situs pemerintah atau media massa yang kredibel.

“Jangan percaya begitu saja dengan informasi yang beredar di media sosial. Cek dulu kebenarannya dari sumber-sumber resmi. Kita harus bersama-sama melawan hoaks, apalagi yang menggunakan teknologi canggih seperti AI,” ujarnya.

Kominfo juga sudah melakukan tindakan untuk menghapus dan memberi label hoaks atas video Presiden Jokowi yang berbahasa mandarin. Kominfo juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video tersebut.

 

LAINNYA