Makin Galak, Pengguna Gratisan Tidak Bisa Putar Video YouTube Jika Aktifkan Pemblokir Iklan

2 minutes reading
Thursday, 2 Nov 2023 08:00 12 Fathoni PB

 

Portal Baraya – YouTube, platform video terbesar di dunia, mengumumkan langkah globalnya untuk mengatasi masalah pemblokir iklan.

YouTube ingin pengguna mengizinkan iklan atau mencoba YouTube Premium, layanan berbayar yang bebas iklan.

Jika tidak, pengguna akan melihat pemberitahuan bahwa video tidak bisa diputar kecuali YouTube diizinkan atau pemblokir iklan dimatikan.

YouTube juga meningkatkan penonaktifan video bagi pengguna yang masih menggunakan pemblokir iklan.

Hal ini wajar mengingat YouTube mengandalkan iklan untuk mendukung ekosistem pembuat konten dan memberikan akses gratis kepada miliaran orang.

Baca Juga: GoRide Nego Bikin Customer Bisa Tawar Harga ke Driver Gojek, Netizen: Gimana Kalau Nego Jasa Aplikasinya!

Selain itu, YouTube juga telah membuat beberapa perubahan pada cara iklan beroperasi di platformnya, seperti menambahkan iklan berdurasi 30 detik yang tidak bisa dilewati dan bereksperimen dengan jeda iklan yang lebih lama namun lebih jarang.

YouTube berharap jeda iklan yang panjang akan mendorong lebih banyak pengguna untuk berlangganan YouTube Premium, namun kenaikan harga dan penghentian paket Premium Lite mungkin membuat opsi ini menjadi kurang menarik.

Jumlah Pengguna YouTube yang Menggunakan Pemblokir Iklan

Menurut penelitian Tinuiti, sekitar 31% konsumen dewasa AS saat ini menggunakan pemblokir iklan, dan angka ini terus meningkat.

Alasan utama orang menggunakan pemblokir iklan adalah untuk melindungi privasi mereka.

Hal ini juga menjadi alasan regulator Eropa menambahkan klausul baru dalam Undang-Undang Layanan Digital (DSA), yang mengharuskan semua platform online yang beroperasi di Eropa untuk menyediakan cara bagi pengguna untuk menghentikan penggunaan data mereka untuk penargetan iklan.

Baca Juga: Rayakan 20 Tahun Inovasi HP Lipat Jadul, Samsung Luncurkan Galaxy Z Flip 5 Retro

Ini juga memungkinkan banyak orang sekarang memilih opsi berbayar dan bebas iklan, seperti yang diluncurkan Meta minggu ini.

Namun, hal ini tidak terlalu menjadi perhatian bagi platform tersebut, asalkan mereka memberikan pilihan untuk tidak mematuhi undang-undang baru tersebut.

Fakta bahwa hanya sedikit orang yang bersedia membayar merupakan catatan tambahan dalam proses ini.

LAINNYA