Portal Baraya – Seperti yang kita tahu, smartphone sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi banyak orang.
Pasalnya kita bisa melakukan banyak hal dengan smartphone, seperti berkomunikasi, berbelanja, hingga mobilisasi.
Namun, semua itu tidak bisa dilakukan tanpa baterai yang berfungsi dengan baik.
Baterai smartphone sering menjadi masalah bagi penggunanya. Banyak orang yang mengeluh baterai smartphone mereka cepat habis atau rusak.
Padahal, ada beberapa cara untuk menghemat dan merawat baterai smartphone agar tahan lama.
Salah satu caranya adalah dengan mengetahui mitos dan fakta seputar baterai smartphone.
Dengan begitu, kita bisa menghindari hal-hal yang bisa merusak baterai smartphone kita.
Berikut ini adalah beberapa mitos dan fakta seputar baterai handphone yang perlu Anda ketahui:
1. Baterai smartphone tidak bisa diisi lagi setelah mencapai 100%.
Faktanya, baterai smartphone masih bisa diisi lagi meskipun sudah mencapai 100%.
Menurut Wired, ponsel memiliki daya lebih dari yang ditunjukkan oleh persentase baterai. Ini bertujuan untuk melindungi dan memperpanjang umur baterai.
Namun, jika kita terus mengisi baterai hingga penuh, ini akan membuat baterai cepat rusak karena tekanan yang terlalu tinggi. Jadi, sebaiknya kita cabut pengisi daya ketika baterai sudah mencapai 100%.
2. Baterai smartphone akan terisi lebih cepat jika ponsel dalam mode pesawat.
Memang benar bahwa mode pesawat bisa mempercepat pengisian baterai, tetapi perbedaannya sangat kecil.
CNET melakukan uji coba pada tahun 2014 dan menemukan bahwa mode pesawat hanya menghemat waktu pengisian sekitar empat menit.
Ini karena ponsel tidak banyak melakukan aktivitas saat dalam mode pesawat. Oleh karena itu, kita juga bisa menghemat baterai dengan mematikan wi-fi dan bluetooth yang tidak digunakan.
3. Menggunakan pengisi daya selain yang resmi akan merusak smartphone
Anggapan ini benar adanya. Pengisi daya resmi biasanya memiliki kontrol yang bisa mengatur arus listrik yang masuk ke baterai dan menghentikannya jika baterai sudah penuh.
Pengisi daya tidak resmi mungkin tidak memiliki kontrol tersebut, sehingga bisa menyebabkan arus listrik yang terlalu besar masuk ke baterai. Ini bisa merusak baterai dan bahkan menyebabkan korsleting atau kebakaran.
Baca Juga: TikTok dan X.com Minggir Dulu, Facebook Jadi Medsos Paling Banyak Sebar Hoaks Pemilu
4. Mematikan ponsel sesekali bisa membantu menghemat baterai.
Faktanya, hal ini tidak benar. Baterai smartphone saat ini menggunakan teknologi lithium-ion yang bisa menyimpan daya meskipun ponsel dimatikan.
Jadi, mematikan ponsel tidak akan berpengaruh pada umur baterai. Malah, mematikan dan menyalakan ponsel terlalu sering bisa membuat baterai cepat habis karena proses booting yang membutuhkan daya lebih.
5. Meninggalkan pengisi daya terpasang di dinding dan menyala akan membuang-buang energi.
Hal ini sebenarnya tergantung pada jenis pengisi daya yang digunakan. Pengisi daya telepon yang hanya berupa kabel mungkin tidak akan menggunakan energi sama sekali jika tidak ada ponsel yang tersambung.
Namun, pengisi daya TV atau laptop yang memiliki adaptor mungkin akan tetap menggunakan energi meskipun tidak ada perangkat yang tersambung.