Portal Baraya – Para ilmuwan dari SLAC National Accelerator Laboratory telah menyelesaikan pembuatan Legacy Survey of Space and Time (LSST) Camera, yang kini menjadi kamera digital terbesar di dunia.
Kamera ini akan disimpan di Observatorium Vera C. Rubin di Chile, dan diharapkan memberikan pandangan baru tentang langit selatan serta membantu peneliti menjawab pertanyaan mendasar mengenai materi gelap (dark matter) dan energi gelap (dark energy).
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Kamera LSST:
1. Resolusi: LSST memiliki resolusi 3.200 megapixel.
2. Berat: Kameranya memiliki berat mencapai 3.000 kilogram.
3. Lensa: LSST dilengkapi dengan dua lensa. Lensa pertama berukuran 1,5 meter, sementara lensa kedua memiliki lebar 90 centimeter. Keduanya dirancang secara khusus, dan lensa kedua digunakan untuk menutup bidang fokus lensa yang disimpan di ruang hampa.
4. Cermin Primer: Kamera ini juga memiliki cermin primer dengan panjang 8,6 meter yang mendukung observasi, serta beberapa filter spektrum.
Kemampuan dan Rencana Penggunaan LSST untuk Meneliti Dark Matter
Željko Ivezić, Direktur Rubin Observatory Construction dan profesor di Universitas Washington, menyatakan,
“Dengan selesainya kamera LSST di SLAC dan integrasinya dengan sistem Observatorium Rubin di Chili, kami akan segera memproduksi gambar-gambar terhebat sepanjang masa dan peta langit malam yang paling informatif yang pernah dibuat.”
Bidang fokus LSST terbuat dari 201 sensor CCD, mirip dengan kamera digital biasa, namun dirancang secara khusus. Setiap pixel memiliki lebar 10 mikron, dan bidang fokusnya sangat datar sehingga permukaannya tidak lebih tebal dari **sepersepuluh lebar rambut manusia.
Gambar-gambar yang dihasilkan oleh LSST sangat detail. Misalnya, kamera ini dapat menangkap bola golf dari jarak sekitar 25 kilometer, dan bahkan dapat menutupi langit hingga tujuh kali lebih lebar dari bulan purnama.
Dengan miliaran bintang dan galaksi yang terdapat dalam gambar-gambar ini, LSST diharapkan dapat membantu mengungkap rahasia Alam Semesta.
Observatorium Vera C. Rubin akan mempelajari bagaimana galaksi dan gugusan galaksi telah berubah selama miliaran tahun, memberikan wawasan tentang evolusi galaksi dan distribusi materi gelap.
Materi Gelap (Dark Matter) adalah materi yang tidak menghasilkan cahaya dan tidak berinteraksi dengan cahaya. Keberadaannya dapat diketahui karena mempengaruhi gerak rotasi bintang di galaksi.
Selain itu, ada juga Energi Gelap (Dark Energy), yang memberikan dorongan terhadap galaksi-galaksi untuk semakin menjauh satu sama lain.
LSST juga akan mengukur supernova, memberikan wawasan tentang perluasan alam semesta dan penyebabnya.
Selain itu, kamera ini dapat membantu mempelajari tata surya dengan menemukan asteroid yang belum pernah dilihat sebelumnya. Rencananya, LSST akan mulai beroperasi pada awal tahun 2025.