Portal Baraya – Sebagai orang tua, ibu sering kali merasa khawatir ketika harus menitipkan anak pada pengasuh, kerabat, atau bahkan ayahnya sendiri.
Ketakutan ini muncul karena seorang ibu sering berpikir bahwa jika ditinggal, anak akan menjadi manja, rewel, atau tidak mau menuruti nasihat orang yang menjaganya.
Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Terkadang, saat ibu kembali, anak justru semakin manja dan rewel.
Sebagai ibu, apakah Anda pernah mengalami situasi seperti ini? Apa sebenarnya yang menyebabkan anak menjadi manja saat ada ibunya?
Jangan khawatir, perilaku semacam ini sebenarnya wajar, terutama pada anak-anak usia 10 bulan hingga 6 tahun.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa anak lebih banyak tingkah saat berada di dekat ibunya.
1. Perbedaan Perilaku Terkait Kemampuan Emosi yang Belum Matang
Anak-anak seringkali belum bisa mengungkapkan emosi dengan baik. Saat bersama ibu, mereka mungkin meluapkan emosi dengan manja dan rewel.
Namun, ketika tidak ada ibu di dekatnya, mereka justru berperilaku lebih baik. Meskipun belum bisa mengungkapkan emosi secara tepat, anak-anak sudah mengerti bahwa tidak semua orang dapat memahami perasaan mereka.
Seiring berjalannya waktu dan semakin matangnya kemampuan emosi, perilaku ini akan berkurang dengan sendirinya.
2. Ibu sebagai Tempat Anak Menjadi Dirinya Sendiri
Saat anak mulai mengenal lingkungan sosial, mereka belajar bagaimana diterima oleh teman-teman sebaya dan bagaimana bertahan dalam situasi yang tidak mereka sukai.
Proses belajar ini mengharuskan anak-anak menjaga sikap agar diterima oleh lingkungan sekitar, termasuk di sekolah.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika anak-anak berperilaku baik saat ditinggal di sekolah, tetapi menjadi rewel saat ibu menjemput mereka.
Saat bersama ibu, anak-anak merasa bisa menjadi diri mereka sendiri tanpa harus berpura-pura. Mereka tidak perlu menjadi anak yang baik untuk diterima.
Meskipun proses ini mungkin terjadi sementara, seiring waktu, anak-anak akan terbiasa dengan lingkungan sosial dan merasa nyaman menjadi diri mereka sendiri.
3. Rasa Aman di Dekat Ibu Memungkinkan Anak Mengekspresikan Emosi
Setiap anak memiliki perasaan sensitif ketika merasa aman dan nyaman. Anak-anak tahu kapan harus menjadi diri mereka sendiri dan kapan harus menahan emosi.
Misalnya, ketika berada di lingkungan keluarga yang dikenalnya, anak-anak merasa aman dan cenderung lebih bersemangat.
Namun, ketika berada di lingkungan baru yang dianggap mengancam, mereka mungkin menjadi lebih pendiam dan tertutup.
Saat berdekatan dengan ibu, anak-anak merasa nyaman dan aman untuk mengungkapkan segala emosi dengan caranya sendiri. Inilah sebabnya mengapa mereka lebih manja dan mudah rewel saat bersama ibu.
4. Ibu sebagai Sumber Kebutuhan Anak
Bagi anak-anak, ibu adalah sumber segala kebutuhan sejak dalam kandungan. Setelah lahir, semua kebutuhan anak-anak bergantung pada ibu. Mulai dari makanan hingga kasih sayang, perhatian, dan rasa aman, semuanya bisa dipenuhi oleh ibu.
Oleh karena itu, anak-anak akan bersikap semaunya sendiri agar mendapat perhatian dari ibunya.
Jangan heran jika anak-anak rewel saat bepergian hanya karena ingin digendong dan dipeluk oleh ibu.
Namun, saat bersama pengasuh atau kerabat, mereka mungkin lebih suka berjalan sendiri. Semua ini adalah bagian dari proses perkembangan psikologi anak.
Itulah beberapa alasan mengapa anak tiba-tiba banyak tingkah saat ada ibunya. Semoga bermanfaat.