Portal Baraya – Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan pembahasan dan kunci jawaban mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas.
Tujuan kami memberikan kunci jawaban soal adalah sebagai referensi bagi Bapak/Ibu guru dalam menemukan jawaban yang tepat.
Kami berharap agar nantinya pembahasan dan kunci jawaban soal yang kami ulas mampu memberikan wawasan serta pengetahuan baru terkait materi Kurikulum Merdeka pada modul yang sedang dikerjakan.
Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas.
SOAL
Mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas?
Kunci Jawaban
Pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas adalah salah satu penerapan dari Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbud.
Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada guru dan satuan pendidikan dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, potensi, dan karakteristik peserta didik.
Sistem fase bukan kelas berarti bahwa CP disusun berdasarkan fase-fase perkembangan peserta didik, yaitu fase A (kelas 1-2 SD/MI/SDLB/Paket A), fase B (kelas 3-4 SD/MI/SDLB/Paket A), fase C (kelas 5-6 SD/MI/SDLB/Paket A), dan seterusnya.
Setiap fase mencakup seluruh mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta memperhatikan tingkat pencapaian, kecepatan, dan gaya belajar peserta didik.
Alasan mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas adalah untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tahap kemampuan mereka.
Dengan demikian, peserta didik dapat menguasai kompetensi pembelajaran yang lebih mudah dan cepat, serta mengembangkan minat dan bakat mereka.
Selain itu, sistem fase bukan kelas juga memberikan keleluasaan kepada guru dan satuan pendidikan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
Demikian pembahasan dan kunci jawaban mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas. Semog bermanfaat.