Portal Baraya – Pada artikel ini akan disajikan jawaban soal Respon baru diulang sebagai akibat dari respon yang diterima sebelumnya. Penerapan prinsip ini dalam proses pembelajaran adalah…
Tidak hanya jawaban, dalam artikel ini juga disertai dengan pembahasan secara lengkap dan komprehensif
Diharapkan dengan adanya artikel ini bisa menjadi referensi dan keilmuan khususnya tentang penerapan prinsip dalam proses pembelajaran
Soal
Respon baru diulang sebagai akibat dari respon yang diterima sebelumnya. Penerapan prinsip ini dalam proses pembelajaran adalah…
Jawaban
Merupakan salah satu prinsip Prinsip pembelajaran dikemukakan oleh Atwi Suparman yaitu Guru memberikan umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan atau respon yang benar dari siswa; siswa harus aktif membuat respons, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan saja.
Contoh
Tujuan Pembelajaran : IPS “Pentingnya Kerja Sama”
Sasaran : Siswa Kelas 3 SD
Respon-respon baru (new respons) diulang sebagai akibat dari respon yang terjadi sebelumnya
Penerapan :
1. Guru menjelaskan arti dari kerja sama
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang arti dari kerja sama menurut pendapatnya
3. Guru memberikan umpan balik positif atas respon yang benar dari siswa seperti “Bagus sekali pendapat kamu” dengan begitu siswa akan senang dan termotivasi kembali untuk mengungkapkan pendapatnya
4. Untuk mengulang respon, guru memberikan tugas seperti PR mengenai pendapat kerja sama menurut orang lain seperti menurut (Ayah, Ibu, Kakak, dan sebagainya)
Pembahasan
Prinsip pembelajaran adalah asas atau landasan berfikir dan berpijak untuk merancang serta menyusun pembelajaran dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.
Prinsip Pembelajaran Model Atwi Suparman
Prinsip pembelajaran dikemukakan oleh Atwi Suparman dengan mengadaptasi pemikiran Fillbeck (1974), sebagai berikut :
1) Respon-respon baru (new respons) diulang sebagai akibat dari respon yang terjadi sebelumnya. Implikasinya adalah perlunya pemberian umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan atau respon yang benar dari siswa; siswa harus aktif membuat respons, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan saja.
2) Perilaku tidak hanya kontrol oleh akibat dari respons, tetapi juga di bawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa. Implikasinya adalah perlunya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai agar siswa bersedia belajar lebih giat. Juga penggunaan metode dan media agar dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses belajar.
3) Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak diperluat dengan akibat yang menyenangkan. Implikasinya adalah pemberian isi pembelajaran yang berguna pada siswa di dunia luar ruangan kelas dan memberikan balikan (feedback) berupa penghargaan terhadap keberhasilan siswa. Juga siswa sering diberikan laihan dan tes akhir pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru dikuasainya sering dimunculkan pula
4) Belajar yang berbentuk respons terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain yang terbatas pula. Implikasinya adalah pemberian kegiatan pembelajaran perlu diperkaya dengan penggunaan berbagai contoh penerapan apa yang telah dipelajarinya. Penyajian isi pembelajaran perlu menggunkana berbagai media pembelajaran seperti gambar, diagram, film, rekaman audio/video, komputer, serta berbagai metode pembelajaran seperti simulasi, dramatisasi dan lain sebagainya.
5) Belajar menggeneralisasikan dan mebedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang kompleks seperti yang berkenaan dengan pemecahan masalah. Implikasinya adalah perlu dipergunakan pembelajaran secara luas bukan saja contoh-contoh yang positif, tapi juga negatif.
6) Situasi mental siswa akan menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian dan ketekunan siswa selama proses siswa belajar. Implikasinya adalah pentingnya menarik perhatian siswa untuk mempelajari isi pembelajaran, antara lain dengan menunjukkan apa yang dikuasai siswa setelah selesai belajar, bagaimana menggunakan apa yang dikuasainya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menggunakan apa yang harus diikuti atau kegiatan yang harus dilakukan siswa agar mencapai tujuan pembelajaran dan sebagainya.
7) Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik menyelesaikan tiap langkah, akan membantu siswa. Implikasinya adalah guru harus menganalisis pengalaman belajar siswa menjadi kegiatan-kegiatan kecil, disertai latihan dan balikan terhadap hasilnya.
8) Kebutuhan memecah materi yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil dapat dikurangi dengan mewujudkannya dalam suatu model. Implikasinya adalah penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat menggambarkan materi yang kompleks kepada siswa seperti model, realia, film, program video, komputer, drama, demonstrasi dan lain-lain.
9) Keterampilan tingkat tinggi (kompleks) terbentuk dari keterampilan dasar yang lebih sederhana. Implikasinya adalah tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk hasil belajar yang operasional. Pembelajaran yang sistematis dari yang mudah hingga ke yang sulit. Demontrasi atau model yang digunakan harus dirancang agar dapat menggambarkan dengan jelas komponen-komponen yang termasuk dalam perilaku/keterampilan yang kompleks itu.
10) Belajar akan lebih cepat, efisien dan menyenangkan bila siswa diberi informasi tentang kualitas penampilannya dan cara meningkatkannya. Urutan pembelajaran harus dimulai dari yang sederhana secara bertahap menuju kepada yang lebih kompleks; kemajuan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran harus diinformasikan kepadanya.
11) Perkembangan dan kecepatan belajar siswa sangat bervariasi, ada yang maju dengan cepat ada yang lebih lambat. Implikasinya adalah pentingnya penguasaan siswa terhadap materi prasyarat sebelum kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing.
12) Dengan persiapan, siswa dapat mengembangkan kemampuann mengoganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat respons yang benar. Implikasinya adalah pemberian kemungkinan bagi siswa untuk memilih waktu, cara dan sumber-sumber di samping yang telah ditentukan, agar dapat membuat dirinya mencapai tujuan pembelajaran.
Dari ke-12 prinsip pembelajaran Atwi Suparman, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan prisnip-prinsip tersebut dalam pembelajaran merupakan pekerjaan yang kompleks, namun bila dilakukan dengan sesama diharapakan dapat tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.