Portal Baraya – Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 57 Kurikulum Merdeka.
Untuk informasi, soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 57 Kurikulum Merdeka yang kami berikan disusun berdasarkan buku Cerdas Cergas Berbahasa dn Bersastra Indonesia karya Heny Marwati dan K. Waskitaningtyas untuk SMA/SMK Kelas XI.
Adapun siswa kelas 11 harus mengerjakan soal yang terdapat pada kegiatan 1 Temukan informasi peristiwa sejarah yang menjadi latar belakang sebuah cerpen.
Tujuan kami memberikan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 57 Kurikulum Merdeka adalah sebagai referensi Bapak/Ibu guru dalam mengoreksi jawaban anak didik.
Selain itu, kami berharap agar nantinya siswa kelas 11 mampu memperoleh wawasan baru setelah membaca kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 57 Kurikulum Merdeka berikut ini.
Inilah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 57 Kurikulum Merdeka.
SOAL
Kegiatan 1 Temukan informasi peristiwa sejarah yang menjadi latar belakang sebuah cerpen.
Untuk memahami isi sebuah cerpen dengan latar belakang sejarah, pembaca harus mengetahui latar belakang dari peristiwa-peristiwa yang ada di balik cerita tersebut. Berikut adalah salah satu contoh cerpen yang memiliki latar belakang sejarah pada masa kemerdekaan yang terjadi di daerah Sulawesi Selatan yang berjudul “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang.
Agar dapat memahami isi cerpen tersebut secara komprehensif, kalian dapat berdiskusi secara berkelompok (satu kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa) untuk menemukan informasi berikut.
1. Siapakah Andi Makassau?
2. Berdasarkan pertanyaan nomor 1, apa yang telah dilakukannya terhadap upaya memperjuangan kemerdekaan Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan?
3. Siapakah Westerling?
4. Mengapa dia dikatakan pelaku genosida di Sulawesi Selatan?
5. Apa yang dimaksud dengan pasukan Depot Speciale Troepen — DST, KNIL?
6. Mengapa Depot Speciale Troepen — DST, KNIL dikatakan sebagai pasukan yang penuh dengan kekejaman?
Setelah kalian menemukan informasi tersebut presentasikan hasil temuan tersebut secara lisan di hadapan kelompok yang lain.
KUNCI JAWABAN Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 57 Kurikulum Merdeka
1. Andi Makassau Parenrengi adalah tokoh yang berasal dari Parepare. Ia merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia di daerah bekas Ajatappareng (sekarang: Kota Parepare, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Barru, dan Kabupaten Enrekang).
Andi Makasau merupakan putra kedua dari bangsawan Parenrengi Daeng Pabeso Karaengta Tinggimae.
Kakeknya bernama Ishak Manggabarani, seorang tokoh yang menyandang gelar Karaeng Mangeppe Arung Matoa Wajo, Datu Pammana, Karaeng Pabbicara Gowa, Jenderal Bone, Tellu Lattena Sidenreng.
2. Upaya yang dilakukan oleh Andi Makassau dalam memperjuangkan kemerdekaan adalah membentuk dan mempelopori organisasi kemasyarakatan dan politik yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia diantarannya.
Banyak organisasi yang dibentuk sebagaya upaya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia diantaranya
mendirikan Partai Sarikat Islam di Parepare pada tahun 1927.
Kemudian juga memdirikan Sumber Darah Rakyat (SUDARA) pada tahun 1944, Penunjang Republik Indonesia (PRI).
Lalu pada tanggal 28 Agustus 1945 dibentuk Pandu Nasional atau Pemuda Nasional Indonesia (PNI).
Dalam rangka memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Andi Makassau juga pernah mengundang tokoh nasional seperti Buya Hamka, AM Sangaji, H. Agus Salim, dan H.O.S Cokroaminoto ke Suppa.
Andi Makkasau juga ikut membuat deklarasi Jongayya pada 15 Oktober 1945, yang menyatakan mendukung Indonesia merdeka.
Ketika pasukan Sekutu dan NICA datang kembali (masa Revolusi Nasional Indonesia), Andi Makkasau mengadakan Konferensi Parapare pada 1 Desember 1945.
Dalam konfrensi tersebut, dibuat suatu keputusan untuk mendukung Sam Ratulangi sebagai Gubernur Sulawesi dan menolak kembalinya Belanda di Indonesia.
3. Raymond Paul Pierre Westerling adalah tentara bayaran Belanda yang lahir di Istanbul 31 Agustus 1919,
Ia merupakan keturuan dari Ayahnya yang berdarah Belanda, ibunya berdarah Turki. Tapi ada juga yang mengatakan ibunya orang Yahudi, ada yang mengatakan orang Yunani yang lahir di Turki.
Sejak usia 5 tahun Westerling mesti hidup sendiri di panti asuhan karena ditinggal kedua orangtuanya.
Di Indonesia Westerling dikenal sebagai “algojo” yang melakukan pembantaian berkubang darah, terutama di berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Dari kota Makassar sampai kabupaten Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, dan Enrekang. Kejadian itu sekitar Desember 1946 sampai Februari 1947. Korban terbanyak adalah di Galung Lombok, kabupaten Barru.
4. Westerling dikatakan sebagai pelaku genosida di Sulawesi Selatan karena dia dan pasukan khusus Belanda yang bernama DST telah menghabisi sekitar 40.000 warga Sulawesi Selatan pada tahun 1946– 1947.
Hal ini berawal dari peristiwa pembunuhan 1.000 orang Indonesia pro-Belanda yang dilakukan pejuang kemerdekaan Indonesia di bawah pimpinan Andi Makassau.
Kemudian Belanda melakukan pembalasan dengan mendatangkan pasukan DST yaitu pasukan khusus KNIL di bawah Westerling.
Tanpa segan Westerling mengadakan operasi pembersihan yang mirip pembunuhan massal.
5. Yang dimaksud dengan DST (Depot Speciale Troepen) di bawah KNIL adalah satuan khusus andalan militer Belanda yang terlibat aksi pembantaian di Sulawesi Selatan.
DST biasa disebut pasukan baret hijau yang biasa dikirim ke daerah-daerah konflik yang membutuhkan operasi khusus seperti halnya di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Westerling.
6. Depot Speciale Troepen (DST) adalah satuan khusus andalan militer Belanda yang terlibat aksi pembantaian di Sulawesi Selatan.
DST dianggap menjadi pasukan yang kejam karena pada kenyataannya pasukan tersebut banyak diisi oleh pribumi sebagai prajurit.
DST melakukan “eksekusi” yang terjadi di Sulawesi Selatan. Dengan kekuatan 123 prajurit, diperkirakan ribuan orang Indonesia gugur saat pasukan ini beraksi di bawah perintah Westerling.
Demikian kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 57 Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat.