Sejarah Sekolah Pamong Praja Sejak Zaman Hindia-Belanda Sampai Sekarang

3 minutes reading
Monday, 15 Aug 2022 23:31 6 Tatin R

Portalbaraya.com – Setiap tanggal 8 September diperingati sebagai Hari Pamong Praja di Indonesia. Sebagai bentuk lahirnya aparatur pemerintah dengan tugas untuk menjalankan misi pemerintah pusat pada daerah-daerah di Nusantara.

Tugas Pamong Praja bertujuan menyelenggarakan menyelenggarakan urusan pemerintah, baik secara umum atau yang lainnya dengan asas dekonsentrasi.

Namun, tahukah kamu? Pamong Praja ternyata memiliki sekolah khusus yang keberadaannya sudah ada sejak zaman penjajahan atau yang lebih dikenal dengan zaman Hindia-Belanda.

Baca Juga: 4 Polisi Wanita Indonesia, Tak Hanya Cantik, Tapi Juga Berprestasi

Yuk, simak jejak sejarahnya berikut ini!

Daftar Nama Sekolah
Sekolah yang melahirkan anggota aparatur negara ini dibangun pertama kali pada tahun 1920 dengan nama OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) oleh pemerintahan Hindia-Belanda.

Namun, nama tersebut akhirnya diubah menjadi MOSVIA yang merupakan akronim dari Middlebare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren. Para alumni sekolah ini dipekerjakan untuk membantu tugas pemerintahan Hindia-Belanda masa itu.

Berikutnya, setelah Indonesia meraih kemerdekaan, tepatnya di tahun 1948, Departemen Dalam Negeri RI membangun sekolah yang diberi nama Sekolah Menengah Tinggi Pangreh Praja.

Baca Juga: Mengenal Tingkatan Pangkat Polisi di Indonesia Lengkap dengan Tugasnya

Namun, tak selang beberapa lama, namanya berubah menjadi Sekolah Menengah Pegawai Pemerintahan Administrasi Atas yang berlokasi di Makassar dan Jakarta.

Selanjutnya, pada tahun 1952, Departemen Dalam Negeri RI menyelenggarakan Kursus Dinas C di kota Malang, Jawa Timur. Bertujuan untuk upgrade skill aparatur negara golongan D, agar lebih siap dalam melaksanakan tugas negara.

Kemudian, tepat di tanggal 17 Maret 1956, Presiden Pertama RI, yakni Ir. Soekarno meresmikan sekolah Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) di Malang.

Baca Juga: Inilah Kronologi Kasus Dugaan Pelecehan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia

Lalu, pada tanggal 25 Mei 1967, dibangun lagi Institut Ilmu Pengetahuan (IIP) di Malang. Setelah berdiri selama kurang lebih 5 tahun, IIP berpindah dari kota Malang ke Jakarta.

Masih di tahun 1967, akhirnya APDN dibangun oleh pemerintah pusat di berbagai daerah Nusantara, lebih tepatnya di 20 provinsi.

Tetapi, di tahun 1988, APDN disatukan kembali di Jatinangor, Sumedang dengan nama APDN Nasional. Setelahnya, di tahun 1992, dipecah menjadi STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri).

Baca Juga: Daftar beasiswa terbaru untuk S1, S2, dan S3

Setelah terpecah selama kurang lebih 12 tahun, pada tahun 2004, keduanya disatukan kembali menjadi IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri).

Terakhir, di tanggal 15 Juni 2015, IPDN dijadikan sebagai kampus pelopor serta penggerak revolusi mental oleh Presiden RI Joko Widodo yang ada hingga saat ini.

Nah, itulah sejarah panjang sekolah Pamong Praja di Indonesia. Jadi, apakah kamu tertarik untuk menjadi salah satu anggotanya?

Baca Juga: Inilah 5 Tanda-tanda Hati Sudah Mati, Salah Satunya Meremehkan Sholat

LAINNYA