Jawaban Soal Bagaimana Perjalanan Sunan Ampel Datang ke Pulau Jawa

2 minutes reading
Sunday, 28 Aug 2022 20:40 9 Arif Rahman

Portalbaraya.com – Pada materi Pendidikan Agama Islam kelas 9 Bab 7, ada pelajaran tentang kisah perjalanan Sunan Ampel.

Sunan Ampel adalah salah satu walisanga yang berperan besar menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Karena perannya, tak heran jika garis kehidupan Sunan Ampel menjadi pelajaran sekaligus pertanyaan di sekolah. Salah satu soal yang sering dibahas untuk murid yaitu sebagai berikut:

Soal

Bagaimana perjalanan Sunan Ampel datang ke pulau Jawa dengan rombongannya?

Jawaban

Ketika membahas tentang Sunan Ampel, ada perlunya untuk mengenali sosok Sunan Ampel tersebut. Lahir dengan nama Raden Muhammad Ali Rahmatullah, Sunan Ampel berasal dari Kerajaan Champa.

Sunan Ampel yang sudah tumbuh dewasa, memutuskan untuk mengunjungi pulau Jawa setelah mendapat undangan. Undangan tersebut diperoleh dari Prabu Kertawijaya atau Brawijaya, yang saat itu menjadi raja dari kerajaan Majapahit.

Lantas, bagaimana perjalanan Sunan Ampel datang ke pulau Jawa dengan rombongannya?

Bersama dengan saudaranya, Ali Murtadho dan Raden Burereh, Sunan Ampel menginjakkan kakinya di pulau Jawa tahun 1443 SM.

Awal tujuan dari kedatangan beliau adalah untuk bertemu dengan bibinya.

Ketika bertemu dengan bibinya, Sunan Ampel menelusuri tanah Jawa bersama rombongannya hingga sampai di Tuban, Jawa Timur.

Raja Majapahit kemudian memberikannya hadiah berupa tanah di Surabaya.

Tanah gratis ini kemudian diubah menjadi tempat pesantren. Sunan Ampel mengajak berbagai penduduk sekitar untuk mendengarkan dakwah.

Salah satu ajaran yang dikenal dari walisanga satu ini adalah Moh Limo.

Moh Limo mengusung lima konsep yang berisi hal-hal yang dilarang berdasarkan yang diajarkan agama Islam.

Dakwah ini diharapkan dapat mengubah keseharian penduduk sekitar yang melenceng.

Meski harus berduka dengan kematian ayahnya, Sunan Ampel tetap meneruskan perjalanan ke berbagai daerah untuk berdakwah. Beliau telah mengunjungi Nusa Tenggara, Madura, Bima, hingga akhirnya Gresik.

Pada tahun 1479, Sunan Ampel telah mendirikan masjid yaitu Masjid Agung Demak. Sayangnya, perjalannya harus berakhir di Surabaya dimana beliau menghembuskan nafas terakhir.

Sunan Ampel wafat pada tahun 1481 di Surabaya, dan kabarnya terdengar hingga ke berbagai pelosok di Indonesia. Untuk mengingat jasa-jasa beliau, salah satu masjid yang dibuat diubah menjadi Masjid Ampel.

Sunan Ampel kemudian dimakamkan pada daerah sekitar masjid. Gelar Pandita Bima diberikan kepada Sunan Ampel atas jasa-jasanya selama masih hidup. Hingga saat ini, banyak peziarah yang mengunjungi makam Sunan Ampel.

Begitulah penjelasan mengenai bagaimana perjalanan Sunan Ampel datang ke pulau Jawa dengan rombongannya. Perjalanan kisah Sunan Ampel layak dibahas sebagai pertanyaan pada materi Agama Islam kelas 9 Bab 7.***

 

LAINNYA