Pemangkasan Anggaran Kemendiktisaintek Ancam Kualitas Pendidikan Tinggi

1 minutes reading
Sunday, 16 Feb 2025 15:58 51 Eka Suswanti

Portalbaraya.com – Pemangkasan anggaran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dari Rp22,5 triliun menjadi sekitar Rp14,3 triliun menimbulkan kekhawatiran di kalangan akademisi.

Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Eduart Wolok, menyayangkan pemotongan anggaran operasional pendidikan tinggi yang berdampak pada mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan.

Ia menekankan bahwa pemangkasan ini seharusnya tidak mengurangi pelayanan kepada sivitas akademika.

Pemotongan anggaran ini merupakan bagian dari efisiensi sebesar Rp256,10 triliun yang ditetapkan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

Efisiensi ini mencakup belanja operasional dan non-operasional, namun tidak termasuk belanja pegawai dan bantuan sosial.

Meskipun demikian, beberapa program penting terdampak, seperti beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang dipotong 9 persen, setara dengan Rp1,3 triliun, serta beasiswa untuk dosen dan tenaga kependidikan yang dipangkas 25 persen.

Eduart Wolok, yang juga Rektor Universitas Negeri Gorontalo, meminta seluruh pimpinan universitas untuk lebih selektif dalam penggunaan anggaran guna meminimalkan dampak negatif terhadap kualitas pendidikan.

Pemangkasan anggaran ini dikhawatirkan dapat memicu kenaikan biaya kuliah di perguruan tinggi negeri dan swasta, serta menghambat berbagai program prioritas pendidikan.

Oleh karena itu, para pemangku kepentingan diharapkan dapat mencari solusi agar kualitas pendidikan tinggi tetap terjaga meskipun terjadi efisiensi anggaran.

LAINNYA