Portalbaraya.com – Mengapa kita tidak boleh lupa waktu dalam bermain? Merupakan sebuah soal bahasan dalam buku paket kelas 2 SD/MI Tema 2. Mata pelajaran pada bab materi Bermain di Lingkunganku.
Soal bahasan tersebut dapat ditemukan pada buku paket tema 2 kelas 2 tepatnya pada halaman 17.
Untuk bisa menjawab soal bahasan, pahami terlebih dahulu percakapan yang ada di halaman sebelumnya.
Pada halaman sebelumnya terdapat percakapan antara Ibu, Beni, dan Kak Tiur. Di mana Ibu menasehati Beni dan Kak Tiur karena asik bermain sampai lupa waktu.
Soal
“Mengapa Kita Tidak Boleh Lupa Waktu Dalam Bermain?”
Sebaiknya terlebih dahulu guru membiarkan murid memahami percakapan dan menjawabnya sesuai dengan yang dipahami.
Jawaban
Saat bermain tidak boleh lupa waktu walaupun sedang asik-asiknya, karena bila lupa waktu kegiatan yang seharusnya wajib dilakukan akan terlupakan.
Kegiatan wajib yakni makan, tidur, mandi, beribadah, belajar, dan lain-lain.
Terlalu asik bermain sampai lupa waktu, kegiatan tersebut akan terlupakan. Memang saat bermain dapat merilekskan otak, akan tetapi harus sesuai dengan porsinya. Waktu bermain pun harus ditarget, agar tidak berlebihan.
Waktu bermain harus diberi porsi tersendiri agar kegiatan lain yang harus dikerjakan tidak keteteran dilakukan.
Bila perlu catat kegiatan penting mana yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum bisa pergi bermain.
Segala hal yang telah berlalu di waktu lampau tidak bisa diulang, bila lupa akan hal itu maka akan melewatkannya. Dan bila menyesalinya maka tidak bisa kembali pada waktu itu.
Seperti halnya, saat seharusnya menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberi oleh guru tetapi asyik bermain hingga lupa waktu.
Sehingga PR tersebut tidak dikerjakan, dan keesokan harinya terburu-buru mengerjakan saat di kelas.
Bahkan lebih parahnya tidak mengerjakan PR tersebut sehingga kena hukuman oleh guru, dan kemudian akan menyesal karena tidak segera pulang. Jika ingin kembali di hari itu tentu tidak bisa lagi.
Itulah jawaban dari soal diskusi “Mengapa Kita Tidak Boleh Lupa Waktu Dalam Bermain?” y
ang bisa digunakan sebagai bahan ajar bagi orang tua atau guru, dalam mendampingi anak/ muridnya belajar.