Portalbaraya.com –Cuek, acuh, bodoh ah, biarin, emang gue pikirin dan lain-lain”, adalah gambaran reaksi dari sikap dan prilaku individu-individu yang akhir-akhir ini makin sering kita dengar dari orang-orang dalam bersikap dan menyikapi keadaan disekelilingnya.
Hal ini mencerminkan sikap ketidakpedulian masyarakat terhadap kondisi disekitarnya. Padahal ditengah kondisi Bangsa yang sedang memprihatinkan ini,
diperlukan kepedulian seluruh komponen Bangsa untuk ikut berbuat, kalau perlu ikut mencarikan dan memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan tersebut. Mungkin pembaca bertanya-tanya, kenapa harus diperlukan kepedulian?
Menurut pengamatan permasalahan-permasalahan tersebut terjadi, diawali dari ketidakpedulian kita akan sesuatu, sebagai gambaran, ada beberapa contoh kasus dibawah ini :
Krisis listrik terjadi disamping kemampuan negara untuk mengolah energi belum maksimal, juga karena ketidakpedulian orang membiarkan lampu perkantoran dan tempat publik menyala disaat tidak memerlukan penerangan, apalagi di kantor-kantor pemerintahan, sehingga energi yang harusnya tersimpan, jadi terbuang sia-sia.
Banjir di Jakarta sering terjadi salahsatunya karena ketidakpedulian orang serta ikut membiarkan orang membuang sampah saat berkendara di jalan raya ,
sehingga sampah memenuhi got yang mengakibatkan got yang harusnya sebagai penampungan saluran saluran air jadi mampet karena dipenuhi sampah, pas hujan datang ya sudah pasti timbul genangan-genangan yang mengakibatkan banjir.
Kemiskinan dan kebodohan bangsa terjadi salah satunya karena ketidakpedulian orang membiarkan lingkungan masyarakat di sekelilingnya kurang ilmu
pengetahuan yang memadai karena keterbatasan ekonomi untuk sekolah serta kesulitan untuk mendapatkan dan membeli Buku, sementara dirumah kita kadang buku sudah lapuk dan hancur dimakan tikus atau rayap, akibat tidak pernah dibaca dan tidak terawat.
Baca Juga: Jadwal Seleksi PPPK 2022: Simak Alur Pendaftaran dan Catat Tanggalnya!
Banyaknya permasalahan- permasalahan bangsa saat ini, salah satunya terjadi karena sama-sama terbatasnya ilmu pengetahuan masyarakat dan pemerintah diberbagai bidang dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
keterbatasan ilmu ini salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya minat membaca, padahal kita tau kalau buku dan tulisan-tulisan adalah sumber utama dari ilmu.
Dan lain-lain, yang mungkin banyak sekali contoh-contoh ketidakpedulian yang kita lihat dan temukan dalam kehidupan sehari-hari akhir-akhir ini.
Melihat contoh kasus dan fenomena diatas, terutama yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan bangsa dalam berbagai hal saat ini, diperlukan cara yang baik, tepat dan efektif untuk menyelesaikan atau mencarikan solusinya.
Salah satu cara yang efektif menurut saya perlu ditelaah dan ditinjau lagi akar permasalahannya, kalau sudah ketahuan penyebab di akar atau di hulu nya, maka proses penyelesaian sampai kepucuk atau ke hilirnya akan berjalan dengan baik, tepat dan efektif.
Dari beberapa contoh fenomena diatas , dapat saya simpulkan akar, hulu atau penyebab awal permasalahan-permasalahan bermula dari ketidakpedulian,
maka tidak ada salahnya kalau kita memperbaiki dari akar nya, yaitu membudayakan kepedulian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam segala bidang, termasuk membudayakan peduli MEMBACA dan berbagi sebagai salah satu solusi utama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kalau buku, media, tulisan dan sumber-sumber ilmu yang ada bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya (dibaca, ditelaah, didalami, didiskusikan dan di aplikasikan),
maka ilmu pasti akan bertambah. Inspirasi dan ide-ide baru bakal bermunculan, solusi-solusi akan didapat, solusi yang didapat, minimal diaplikasikan dalam bentuk perubahan sikap kearah yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga nantinya juga bakal tertular dan membawa manfaat baik bagi masyarakat banyak. Bisa juga solusi dimunculkan dalam bentuk teori atau kerangka kerja bagi ilmuan,pemikir, pengarang buku dan penulis untuk mencarikan solusi terhadap suatu masalah.
Baca Juga: Bocoran Kunci Jawaban Post Test Modul 1 Topik 8, Materi Memaksa Bentuk Disiplin
Biasanya ilmuan, pemikir,penulis dan pengarang buku menuangkan nya lagi dalam bentuk buku, artikel atau opini, agar supaya lebih mudah dicerna dan disosialisasikan kepada masyarakat.
Tulisan akan melahirkan tulisan-tulisan baru, tulisan juga akan melahirkan ide-ide, bahan diskusi, proposal dan tindakan yang bermanfaat berupa solusi, solusi akan lebih bermanfaat akalu di aplikasi, bukan hanya selalu terjebak dalam diskusi di wilayah teori, tanpa ada aksi yang nyata.
Berhubungan Dengan :
Kemajuan Diri Harus Berawal dari Tekad Diri Sendiri
KEMAJUAN DIRI HARUS BERAWAL DARI TEKAD DIRI SENDIRI Manusia sebagai mahkluk ciptaan Allah,Tuhan Yang Maha Kuasa hidup mend
Hubungan Pemerintah dan Rakyat
Kata-Kata bijak yang tertulis dalam kitab Tao Te Cing [75] mengenai hubungan pemerintahan dan rakyat yang sangat pas mengenai
Aktualisasi Diri Menuju Guru Berjati Diri
Setiap pribadi pasti ingin dikenal dan terkenal. Agar dikenal, kita berusaha memamerkan keistimewaan yang dimiliki kepada sah