Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 166 Kurikulum Merdeka, Tabel 6.5 Isian jenis citraan dalam puisi

3 minutes reading
Friday, 26 Apr 2024 13:13 2 Fathoni PB

Portal Baraya – Pada kesempatan kali ini, kami akan menyajikan pembahasan dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 Kurikulum Merdeka. 

Soal yang saat ini kami sajikan disusun berdasarkan buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X karya Fadillah Tri Aulia dan Sefi Indra Gumilar.

Pada soal tersebut, siswa-siswi kelas 10 harus mengerjakan tabel 6.5 isian jenis citraan dalam puisi. 

Adapun tujuan kami memberikan kunci jawaban soal hanyalah sebagai referensi dan materi koreksi siswa. 

Harapannya, kunci jawaban dan pembahasan yang kami berikan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam bagi siswa dalam mengerjakan soal. 

Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 Kurikulum Merdeka. 

SOAL dan Kunci Jawaban Bahsa Indonesia Kelas 10 Halaman 166 Kurikulum Merdeka

Tabel 6.5 isian jenis citraan dalam puisi

1. Kutipan puisi: Kebun Hujan


Subuh hari kulihat bunga-bunga hujan dan daun-daun hujan/
berguguran di kebun hujan, bertaburan jadi sampah hujan.

(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)

Jenis citraan: Penglihatan

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah dapat memandang atau melihat hujan yang turun serta daun-daun yang berguguran pada saat hujan.

2. Kutipan puisi: Asmarandana

Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur sisa/
hujan dari daun,/
karena angin pada kemuning. Ia dengar resah kuda/ serta langkah.
..
(Goenawan Muhammad, Antologi Asmaradana, 1992)

Jenis citraan: Pendengaran

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat mendengar bunyi kepak sayap kalelawar dan langkah kuda.

3. Kutipan puisi: Pemandangan Senjakala

….
Kelelawar-kelelawar raksasa datang dari langit kelabu tua/
Bau mesiu di udara, Bau mayat. Bau kotoran kuda
….
(WS. Rendra, Antologi Blues untuk Bonnie, 2008)

Jenis citraan: Pendengaran

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat mendengar suara kelelawar-kelelawar raksasa saat datang dari langit kelabu tua.

4. Kutipan puisi: Di Sisimu

…. Dekaplah aku meski bukan/
untuk yang terakhir kali. Angin terasa dingin/di batin.
….
(Soni Farid Maulana, Antologi Angsana, 2007)

Jenis citraan: Perabaan

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat merasakan dan bisa meraba dekapan yang dimaksud dalam kutipan puisi.

5. Kutipan puisi: Diponegoro

….
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
….
(Chairil Anwar, Antologi Aku Ini Binatang Jalang, 1993)

Jenis citraan: Gerakan

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat merasakan gerakan yang disampaikan dalam kutipan puisi.

6. Kutipan puisi: Pembicaraan

….
yang ada hanya sorga. Neraka
adalah rasa pahit di mulut
waktu bangun pagi
….
(Soebagio Sastrowardojo, Antologi Daerah Perbatasan, 1982)

Jenis citraan: Pengecapan

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat mengimplementasikan citraan dalam indra pengecapan yaitu efek rasa pahit.

7. Kutipan puisi: Kebun Hujan

….
Aku terbangun dari rerimbun ranjang, menyaksikan angin/
dan dingin hujan bercinta-cintaan di bawah rerindang hujan.
….
(Joko Pinurbo, Antologi Celana Pacar Kecilku di Bawah Kibaran Sarung, 2007)

Jenis citraan: Penglihatan

Efek bagi pembaca: Pembaca adalah seolah-olah dapat melihat angin.

8. Kutipan puisi: Di Tengah Jalan


Sayup-sayup terdengar suara kereta penghabisan/
Gerbong-gerbong dikosongkan tinggal muatan kematian/
Di tengah jalan terdengar lolongan bersahutan.
….
(Leon Agusta, Antologi Gendang Pengembara, 2012)

Jenis citraan: Pendengaran

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah-olah dapat merasakan bunyi yang timbul dari suara kereta penghabisan.

9. Kutipan puisi: Catatan Kaki Sehabis Demonstrasi

….
aku melihat diam
tak seorang saja
tapi satu bangsa
kulihat batu
padahal manusia
menunggu waktu
….
(Radhar Panca Dahana, Antologi Lalu Waktu. 1994)

Jenis citraan: Penglihatan

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat menggambarkan dan melihat yang dimaksud dalam kutipan puisi.

10. Kutipan puisi: Suara Terompet Akhir Tahun

….
di ujung malam sedingin
es dalam kulkas;
apa yang kau harap
dari suara
terompet akhir tahun?
….
(Soni Farid Maulana, Antologi Selepas Kata, 2004)

Jenis citraan: Perabaan

Efek bagi pembaca: Pembaca seolah dapat merasakan apa yang disampaikan dalam puisi.

Demikian pembahasan dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 166 Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat. 

LAINNYA