Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210. Analisislah Kaidah Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai

3 minutes reading
Tuesday, 31 Jan 2023 23:59 2 Arif Rahman

Portalbaraya.com – Pada artikel kali ini akan dibahas Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210 materi tentang Menganalisis Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210 berisi soal Analisislah Kaidah Kebahasaan dari Teks Menimbang Ayat-ayat Cinta dan Teks Gerr

Pembahasan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210 yaitu siswa diminta membaca kembali 2 teks. Kemudian menyebutkan kutipan berdasarkan dari kaidah kebahasaan: Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif, Penggunaan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari, Penggunaan istilah teknis, Penggunaan kata kerja mental. Selain itu siswa diminta berkomentar terhadap gaya bahasa 2 teks esai tersebut.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 200. Buatlah Kalimat Kritik Novel Laskar Pelangi

Kunci jawaban ini dibuat dengan harapan bisa membantu siswa siswi kelas 12 SMA SMK MA di semester 2 dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210

Sebagai informasi tambahan, buku Bahasa Indonesia kelas 12 semester 2 yang digunakan adalah buku Bahasa Indonesia kelas XII Kurikulum 2013 Revisi 2017 .

Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 210

Tugas

Bacalah kembali teks “Menimbang Ayat-ayat Cinta” dan “Gerr” di atas. Kemudian, kerjakan tugas berikut.

1. Analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini.

Jawaban

Judul Teks: Menimbang Ayat-ayat Cinta

Kaidah Kebahasaan:
1. Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.
Kutipan:
Nilai dan budaya Islam sangat kental dirasakan oleh pembaca pada setiap bagiannya. Bahkan hampir di tiap paragraf kita akan menemukan pesan dan amanah. Ya, katakan saja paragraf yang sarat dengan amanah. Namun, dengan bentuk yang seperti itu tidak kemudian membuat novel ini menjadi membosankan untuk dibaca karena penulis tetap menggunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami dan tidak terkesan menggurui.

2. Penggunaan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.
Kutipan:
Satu hal yang ditemukan terlihat janggal dalam novel ini adalah karakter tokoh, yaitu Fahri yang digambarkan begitu sempurna dalam novel tersebut. Maksud penulis di sini, mungkin ia ingin menggambarkan sosok manusia yang benar-benar mencitrakan Islam dengan segala kebaikan dan kelembutan hatinya.

3. Penggunaan istilah teknis.
Kutipan:
Teenlit dan Hiperbola

4. Penggunaan kata kerja mental.
Kutipan:
– Karya sastra yang baik juga bisa menggmbarkan hubungan antar manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan.
– Novel yang kemudian menjadi fenomena tersendiri dalam perjalanan karya sastra Indonesia, terutama yang beraliran Islami, karena penjualannya mampu mengalahkan buku-buku yang beraliran Islami.

Judul Teks: Gerr

Kaidah Kebahasaan:
1. Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.
Kutipan: –

2. Penggunaan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.
Kutipan:
– Teater Mandiri pekan ini berumur 40 tahun-sebuah riwayat yang tak mudah, seperti hampir semua grup teater di Indonesia.
– Bagi saya, teater ini adalah “teater miskin” dalam pengertian yang berbeda dengan rumusan Jerzy Grotowski.

3. Penggunaan istilah teknis.
Kutipan:
Bunyi, imaji, persepsi, fotograf, le vecu.

4. Penggunaan kata kerja mental.
Kutipan:
– Malam hari, ketika kantor sepi, ia akan menggunakan ruangan yang terbatas dan sudah aus itu untuk latihan teater.
– Ia tak menuntut mereka untuk berakting dan mengucapkan dialog yang cakap. Ia membuat mereka jadi bagian teater sebagai peristiwa, bukan hanya cerita.
– Bahasa tak bisa mengungkapkan apa yang ada di bawah sadar, tak bisa mengartikulasikan hidup yang dijalani, le vecu.

2. Berikan komentarmu terhadap gaya bahasa yang digunakan dalam teks esai tersebut!

Jawaban
Pada teks “Menimbang Ayat-Ayat Cinta”, secara umum apa yang dikemukakan oleh penulis dalam mengkritik karya sastra tersebut cukup komprehensif. Gaya bahasa yang digunakan dalam penjelasannya cukup detail tentang apa yang dikritiknya. Penilaian terhadap karya tersebut juga dilakukan secara objektif disertai dengan data dan alasan yang logis.

Kemudian, pada teks “Gerr”, Gunawan Muhammad lebih menekankan pada sejarah dan keberadaan Teater Mandiri. Kajian juga dilakukan secara subjektif, menurut pendapat pribadi penulis.

 

LAINNYA