Portal Baraya – Pada kesempatan ini, kami akan menjabarkan kunci jawaban Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan budi pekerti dapat dilatih dengan menggunakan permainan anak-anak, seperti permainan cublak-cublak suweng yang dapat melatih.
Untuk informasi, soal yang saat ini kami sajikan merupakan salah satu pertanyaan yang terdapat pada Tes Paket Awal Modul 1.
Tujuan kami memberikan pembahasan dan kunci jawaban soal hanyalah sebagai referensi bagi Bapak/Ibu Guru.
Harapannya, setelah membaca kunci jawaban, Bapak/Ibu Guru mampu memperoleh hasil maksimal selama mengerjakan soal.
Berikut ini adalah soal lengkap dan kunci jawaban Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan budi pekerti dapat dilatih dengan menggunakan permainan anak-anak, seperti permainan cublak-cublak suweng yang dapat melatih.
SOAL
Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan budi pekerti dapat dilatih dengan menggunakan permainan anak-anak, seperti permainan cublak-cublak suweng yang dapat melatih…
A. Olah semangat
B. Oah tenaga
C. Olah pikir
D. Olah raga
E. Olah rasa
Kunci Jawaban
E. Olah rasa
Pembahasan:
Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, meyakini bahwa permainan tradisional seperti cublak-cublak suweng memiliki peran penting dalam menanamkan budi pekerti luhur pada anak-anak.
Permainan ini bukan hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai edukatif yang bermanfaat bagi pengembangan karakter anak.
Mengapa Cublak-Cublak Suweng Berkaitan dengan Olah Rasa?
Olah rasa merupakan salah satu pilar penting dalam filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
Pilar ini menekankan pada pengembangan kecerdasan emosional dan budi pekerti anak. Permainan cublak-cublak suweng, dengan aturan dan mekanismenya, secara implisit melatih beberapa aspek olah rasa, yaitu:
1. Kejujuran: Dalam permainan ini, anak-anak diharuskan jujur mengenai jumlah biji yang mereka pegang. Hal ini menanamkan nilai kejujuran dan integritas sejak dini.
2. Kesabaran: Anak-anak harus menunggu giliran mereka dengan sabar dan tidak mengganggu pemain lain. Sikap ini penting untuk membangun kedisiplinan dan pengendalian diri.
3. Sportivitas: Pemain harus menerima hasil permainan dengan lapang dada, bahkan ketika mereka kalah. Nilai sportivitas ini mengajarkan anak-anak untuk menghormati orang lain dan belajar dari kekalahan.
4. Kerja Sama: Permainan ini membutuhkan kerja sama antar pemain untuk menyanyikan lagu dan bertepuk tangan dengan ritmis. Hal ini melatih anak-anak untuk bekerja sama dalam tim dan mencapai tujuan bersama.
5. Empati: Anak-anak didorong untuk memahami perasaan pemain lain, terutama ketika mereka kalah. Empati ini membantu membangun rasa simpati dan kepedulian terhadap orang lain.
Dengan demikian, permainan cublak-cublak suweng menjadi sarana yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai olah rasa pada anak-anak. Nilai-nilai ini penting untuk perkembangan karakter mereka dan menjadi bekal berharga dalam menjalani kehidupan di masa depan.
Itulah pembahasan dan kunci jawaban Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan budi pekerti dapat dilatih dengan menggunakan permainan anak-anak, seperti permainan cublak-cublak suweng yang dapat melatih. Semoga bermanfaat.