PortalBaraya.com – Dalam pelajaran sains, berikut kunci jawaban putus berobat terjadi ketika pasien TBC mangkir dari pengobatan selama?
Kunci jawaban tersebut berguna bagi peserta didik yang tengah belajar sains dan menemukan materi tentang TBC.
Anda bisa memanfaatkan kunci jawaban di bawah ini sebagai referensi untuk memudahkan pemahaman.
Dengan begitu, siswa dan siswi tidak akan merasa kebingungan ketika mendapati pertanyaan tersebut.
Adapun kunci jawaban di bawah ini sudah lengkap dengan pembahasan untuk dipahami siswa dan siswi.
Pembahasan dan Kunci Jawaban Putus Berobat Terjadi Ketika Pasien TBC Mangkir Dari Pengobatan Selama
Untuk kunci jawaban putus berobat terjadi ketika pasien TBC mangkir dari pengobatan selama dan pembahasannya, bisa langsung dilihat sebagai berikut.
Pertanyaan:
Putus berobat terjadi ketika pasien TBC mangkir dari pengobatan selama?
Jawaban:
Putus berobat terjadi saat pasien TBC mangkir dari pengobatan selama 2 bulan berturut-turut. Jika baru satu minggu, maka belum dianggap putus obat/pengobatan.
Apabila lupa minum obat 1 hari maka diperbolehkan untuk melanjutkan obatnya sesuai dengan dosis sebelumnya. Petugas kesehatan akan melakukan konseling intensif kepada pasien dan keluarga pasien.
Apa dampaknya bila putus obat?
Konsumsi obat yang tidak sesuai dapat menimbulkan kemungkinan resistensi atau kebal obat TBC. Jika terjadi resistensi obat, maka pengobatan akan membutuhkan biaya yang lebih mahal serta tingkat keberhasilan pengobatan yang rendah.
Hal ini juga dapat meningkatkan penularan TBC di masyarakat sehingga dapat menghambat tercapainya tujuan pengobatan dan pengendalian TBC.
Bagaimana cara agar tidak lupa minum obat?
Salah satu cara agar tidak lupa minum obat adalah dengan mempunyai Pengawas Menelan Obat (PMO). PMO adalah seseorang yang tinggal satu rumah dengan pasien serta bersedia membantu pasien dengan sukarela.
PMO yang tinggal satu rumah dengan pasien maka diharapkan bisa mengawasi pasien sampai benar-benar menelan obat setiap hari, sehingga tidak terjadi putus obat. Hasil penelitian yang dilakukan Wrigth dkk (2004) menyebutkan bahwa keefektifan pengobatan dengan PMO lebih tinggi dibandingkan tidak dengan PMO.
Dalam penelitian ini juga menyimpulkan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh anggota keluarga sama efektifnya dengan pengawasan yang dilakukan tenaga kesehatan masyarakat atau kader.
Kunci keberhasilan pengobatan TBC adalah 3T, yaitu Tepat Waktu (disiplin dalam meminum obat sesuai waktu yang telah ditentukan), Tepat Cara (minum obat sekaligus, atau jika satu-persatu maka jarak waktu diminumnya tidak lebih dari 2 jam), dan Tepat Dosis (sesuai dosis yang dianjurkan dokter).
Demikian kunci jawaban putus berobat terjadi ketika pasien TBC mangkir dari pengobatan selama lengkap dengan pembahasannya, semoga bisa membantu.