Portal Baraya- Berdasarkan kasus tersebut, posisi kontrol apa yang diambil oleh Pak Hadi dalam pendekatannya kepada Ami dan Uti?
Pertanyaan tersebut merupakan salah satu soal yang kerap kali disinggung dalam materi Progam Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) yang digagas oleh Kemendikbudristek.
Untuk menjawabnya, perlu diketahui terlebih dahulu 5 (lima) jenis posisi kontrol guru saat melakukan pendekatan terhadap murid.
Mengutip dari gurusiana.id, terdapat 5 (lima) macam posisi kontrol yang dapat diambil untuk menumbuhkan budaya positif disekolah, antara lain:
1. Posisi penghukum:
Disini guru dengan posisi penghukuman seringkali menyalahkan murid secara langsung saat kedapatan melanggar kesepakatan kelas tanpa memperdulikan alasannya. Posisi penghukum akan berbicara dengan nada yang tinggi, berkacak pinggang, membentak, dan terlihat emosional. Dalam posisi kontrol ini biasanya sering terjadi kekerasan fisik maupun verbal terhadap murid hingga membuat perasaan murid menjadi marah, malu, dendam, dan lain sebagainya.
Baca Juga: 10 Soal Latihan PKN Kelas 9 Halaman 29 Tema Pancasila Dasar Negara Beserta Kunci Jawaban
2. Posisi pembuat rasa bersalah:
Posisi pembuat rasa bersalah biasanya terlihat saat nada bicara guru cenderung lebih tenang dan lembut namun kata-kata yang diucapkan berisi kalimat sindiran. Guru cenderung menyalahkan murid dengan ucapan yang halus seakan mengatakan bahwa guru ‘menderita’ karena perbuatan murid. Hal ini akan berdampak terhadap perasaan murid yang menjadi rendah diri, merasa bersalah, dan menarik diri dari lingkungan.
3. Posisi teman:
Pada posisi teman, nada bicara guru akan terdengar lebih ramah dan menyenangkan. Guru cenderung ingin mengakrabkan diri kepada murid dengan cara menghangatkan suasana. Akan tetapi, posisi ini juga memiliki dampak negatif yang akan membuat murid menjadi ketergantungan kepada orang lain, tidak mandiri, dan tidak bisa mengambil keputusan sendiri.
4. Posisi pemantau:
Posisi kontrol pemantau, saat berbicara biasanya terdengar lebih datar, tidak emosional, dan tidak hangat. Guru akan mengingatkan murid terhadap peraturan dan konsekuensi yang akan membuat murid menjadi patuh peraturan karena menghindari hukuman dan ingin memperoleh penghargaan alih-alih kesadaran diri.
5. Posisi manajer:
Posisi manajer merupakan posisi kontrol yang paling ideal untuk diterapkan. Saat berkomunikasi, guru akan terdengar lebih netral, tidak bernada tinggi, tidak emosional, dan tidak juga terlalu ramah. Guru akan terlihat tulus saat memberikan pertanyaan bermakna yang akan membuka pikiran muridnya.
Hasilnya, murid akan menjadi mandiri, bertanggung jawab, dan dapat memecahkan masalahnya sendiri.
Baca Juga: Jawaban Salah Satu Bentuk Kerjasama Negara-Negara ASEAN di Bidang Pendidikan Yaitu
Dari sini sudah diketahui 5 (lima) jenis posisi kontrol guru dalam pendekatannya terhadap murid. Sekarang, kita beralih terhadap kasus yang dialami Ami, Uti, dan Pak Hadi dalam soal dibawah ini.
SOAL
Pada saat kelas Matematika, Ami terlihat sibuk mengobrol dengan Uti dan sama sekali tidak memperhatikan Pak Hadi yang sedang menjelaskan. Kemudian Pak Hadi berkata: “Ami, Uti, ayolah, bagaimana sih kalian. Kemarin kalian sudah janji ke bapak bukan, kenapa mengobrol lagi pada saat bapak sedang menjelaskan? (sambil tertawa ringan). Ya, sudah tidak apa-apa, duduk dulu sana. Nanti Pak Guru bantu. Kamu ini.” (sambil senyum-senyum).
Berdasarkan kasus tersebut, posisi kontrol apa yang diambil oleh Pak Hadi dalam pendekatannya kepada Ami dan Uti?
a. Pemantau
b. Manajer
c. Teman
d. Penghukum
e. Pembuat merasa bersalah
kunci jawaban: (C) TEMAN
Demikianlah pembahasan mengenai 5 (lima) jenis posisi kontrol guru dalam pendekatannya terhadap murid serta penyelesaian untuk menjawab soal pilihan ganda diatas.