Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 105 106 Kurikulum Merdeka bagian 2: 5 Soal Isian

6 minutes reading
Wednesday, 18 Oct 2023 09:04 7 Fathoni PB

Portal Baraya – Simak kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 105 106 Kurikulum Merdeka bagian 2 yang berisi 5 soal isian. 

Untuk informasi, soal dan kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 105 106 Kurikulum Merdeka yang kami berikan ini bersumber dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VIII karya Tatik Pudjiani dan Bagus Mustakim.

Salah satu harapan kami memberikan kunci jawaban PAI Kelas 8 halaman 105 106 Kurikulum Merdeka ini adalah sebagai pedoman bagi siswa untuk mendapatkan jawaban yang tepat. 

Selain itu, kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 105 106 Kurikulum Merdeka ini juga dapat dijadikan sebagai materi koreksi untuk orang tua dan guru. 

Sebelumnya, disclaimer bahwa kami tidak mendukung aktivitas mencontek. Oleh karena itu, sebaiknya coba kerjakan soal terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 105 106 Kurikulum Merdeka berikut ini. 

Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 102 Kurikulum Merdeka, Rajin Berlatih 10 Soal Pilihan Ganda

SOAL

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan salat gerhana? Jelaskan bagaimana cara pelaksanaannya!

2. Apakah yang dimaksud dengan salat istiska? Jelaskan bagaimana cara pelaksanaannya!

3. Apakah yang dimaksud dengan salat jenazah? Jelaskan bagaimana cara pelaksanaannya!

4. Sebutkan 5 manfaat salat jenazah dan kegiatan takziah!

5. Perhatikan ilustrasi berikut!

Musim kemarau tahun ini dirasakan lebih panjang oleh masyarakat. Air mulai sulit didapatkan. Lahan pertanian terancam gagal panen karena kekurangan air. Dalam situasi yang sulit ini, ada kabar menggembirakan dari Badan Meteorologi, krimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG memprediksi hujan akan turun dalam dua hari ke depan.

Dalam situasi seperti ini apakah salat istiska diperlukan?

KUNCI JAWABAN PAI Kelas 8 Halaman 105 106 Kurikulum Merdeka

1. Salat gerhana adalah salat sunah yang dilakukan ketika terjadi gerhana matahari atau bulan.

Salat ini bertujuan untuk mengingatkan kita akan kekuasaan Allah yang menciptakan alam semesta dan menakut-nakuti hamba-hamba-Nya agar bertaubat dari dosa-dosa.

Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

  • Salat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat, dengan setiap rakaat terdapat dua kali ruku’.
  • Salat gerhana dimulai dengan niat di dalam hati, kemudian takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
  • Setelah itu, membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang panjang sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya).
  • Kemudian ruku’ dengan memanjangkan ruku’nya, lalu bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’.
  • Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang panjang.
  • Kemudian ruku’ lagi dengan memanjangkan ruku’nya, lalu bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’.
  • Setelah itu, sujud dua kali seperti biasa, kemudian bangkit untuk rakaat kedua.
  • Rakaat kedua dilakukan seperti rakaat pertama, yaitu membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang panjang dua kali, kemudian ruku’ dua kali, dan sujud dua kali.
  • Setelah salam, imam atau khatib memberikan khutbah dua kali dengan beristighfar (memohon ampun) dan berdoa untuk diri sendiri, kaum muslimin, dan seluruh makhluk.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 83 Kurikulum Merdeka, Perbaikan dengan Pelesapan

2. Salat istisqa adalah salat sunah yang dilakukan untuk meminta hujan kepada Allah saat terjadi kemarau atau kekeringan.

Salat ini menunjukkan kerendahan dan kehinaan kita sebagai hamba Allah yang membutuhkan rahmat-Nya.

Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

  • Salat istisqa dilakukan sebanyak dua rakaat, tanpa ada tambahan takbir.
  • Salat istisqa dimulai dengan niat di dalam hati, kemudian takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
  • Setelah itu, membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang pendek sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya).
  • Kemudian ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud lagi seperti biasa.
  • Lalu bangkit untuk rakaat kedua dan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang pendek sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya).
  • Kemudian ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud lagi seperti biasa.
  • Setelah salam, imam atau khatib memberikan khutbah dua kali dengan beristighfar (memohon ampun), bertaubat dari dosa-dosa, dan berdoa agar Allah menurunkan hujan yang bermanfaat.
  • Selama khutbah, imam atau khatib mengubah letak pakaiannya (misalnya selendang atau sorban) dari satu sisi ke sisi lain sebagai tanda kerendahan diri.

3. Salat jenazah adalah salat fardhu kifayah yang dilakukan untuk mendoakan seorang muslim atau muslimah yang meninggal dunia.

Salat ini merupakan bentuk penghormatan kepada mayit (jenazah) dan pengharapan agar Allah mengampuni dosa-dosanya.

Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

  • Jenazah diletakkan di sebelah kiblat orang yang melakukan salat setelah dimandikan dan dikafankan. Letakkan kepala jenazah di sebelah kanan dan kakinya di sebelah kiri (di hadapan orang yang melakukan salat).
  • Salat jenazah dapat dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaah, dengan atau tanpa khutbah.
  • Salat jenazah dilakukan sebanyak dua rakaat, dengan setiap rakaat terdapat empat kali takbir.
  • Salat jenazah dimulai dengan niat di dalam hati, kemudian takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
  • Setelah itu, takbir kedua dan membaca surat Al-Fatihah.
  • Kemudian takbir ketiga dan membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW.
  • Lalu takbir keempat dan berdoa untuk jenazah sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan statusnya.
  • Setelah itu, salam ke kanan dan ke kiri seperti salat lainnya.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 83 84 Kurikulum Merdeka: SMP Merdeka

4. Beberapa manfaat salat jenazah dan kegiatan takziah adalah sebagai berikut:

  • Menyegerakan kebaikan bagi jenazah, karena salat jenazah merupakan doa untuk memohon ampun dan rahmat Allah bagi mayit.
  • Mendapatkan pahala dari Allah, karena salat jenazah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dimakamkan, maka baginya dua qiroth.” Qiroth adalah semisal dua gunung yang besar.
  • Memberikan syafa’at bagi si mayit, karena salat jenazah merupakan bentuk permohonan agar Allah menerima syafa’at (pertolongan) dari orang-orang yang menshalatkannya. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia lantas dishalatkan (salat jenazah) oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun melainkan Allah akan memperkenankan syafa’at (do’a) mereka untuknya.”
  • Meringankan beban keluarga mayit, karena salat jenazah dan kegiatan takziah merupakan bentuk dukungan moral dan materi bagi mereka yang ditinggalkan oleh mayit. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah [5]: 2)
  • Mengingatkan kita akan kematian dan akhirat, karena salat jenazah dan kegiatan takziah merupakan kesempatan untuk merenungkan bahwa hidup di dunia ini hanya sementara dan bahwa kita semua akan kembali kepada Allah. Hal ini dapat memotivasi kita untuk meningkatkan amal shalih dan menjauhi dosa-dosa.

5. Salat istiska tidak diperlukan dalam situasi seperti ini, karena sudah ada prediksi dari BMKG bahwa hujan akan turun dalam dua hari ke depan.

Salat istiska hanya dilakukan ketika terjadi kemarau atau kekeringan yang berkepanjangan atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan tertentu.

Jika sudah ada tanda-tanda akan turunnya hujan, maka salat istiska tidak perlu dilakukan lagi.

Namun demikian, kita tetap harus berdoa kepada Allah agar hujan yang turun adalah hujan yang bermanfaat dan tidak membawa bencana.

 

Demikian kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 105 106 Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat. 

LAINNYA