Portal Baraya – Seiring dengan penerapan worklife balance di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, prestasi pekerja tidak hanya terbatas pada kinerja pekerjaan, namun juga mencakup pengembangan keterampilan di berbagai bidang.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan tim basket Brilian Hoopers, milik BRI, yang meraih gelar juara di Liga Jasa Keuangan (LJK) 2023.
Brilian Hoopers tidak hanya keluar sebagai juara di Divisi 1 Putra, tetapi juga meraih gelar juara di Divisi Putri, menjadikan mereka tim pertama yang berhasil mengawinkan kedua gelar tersebut.
Baca Juga: Penggerak Inklusi Keuangan, BRI Berikan Apresiasi Mobil untuk Super AgenBRILink
Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto, sekaligus pembina Brilian Hoopers, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari dukungan BRI yang sistematis dan terukur dalam membentuk kepengurusan serta kedisiplinan setiap komunitas.
Prestasi ini sejalan dengan visi BRI sebagai “Home to the Best Talent.”
Dalam laga final di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, pada Sabtu (18/11), Brilian Hoopers Putra berhasil mengamankan gelar juara dengan mengalahkan juara bertahan, mengakhiri pertandingan dengan skor 59–48.
Meski sempat ketat di kuarter 3 dengan skor 42-38, keunggulan tim BRI tetap terjaga.
Baca Juga: Pasca Hasil Imbang Lawan Filipina, Shin Tae-yong Optimis Timnas Akan Lebih Kuat
Chadistira (Dira) Pranatyo, kapten dan small forward andalan BRI, tampil gemilang dengan raihan 24 poin, 7 rebound, 2 block, dan 2 steal, serta meraih gelar MVP Final dan Top Skor Kompetisi.
Prestasi serupa juga diraih oleh tim putri Brilian Hoopers, yang berhasil memenangkan liga final dengan skor 53-44.
Meskipun sempat tertinggal di kuarter 1, tim putri BRI bangkit dan membalikkan keadaan, mengamankan gelar juara.
Stella Fabiola, kapten dan shooting guard BRI, mencatatkan penampilan luar biasa dengan raihan 23 poin, 3 rebound, 3 steal, dan 2 block, serta meraih gelar MVP Final dan Top Skor Putri.
Abdullah, atau yang akrab disapa ‘Om Uwo’, salah satu pengurus Brilian Hoopers, menyatakan bahwa “Kawin Gelar” ini tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui persiapan panjang tim sebelum kompetisi digelar.
Proses pembentukan tim melibatkan beberapa training camp dan seleksi ketat dari Regional Office seluruh Indonesia untuk mendapatkan pemain sesuai kebutuhan pelatih dan tim.
“Proses ini bertujuan membentuk tim dengan rasa kekeluargaan dan visi yang sama untuk meraih juara,” ujarnya.