Portal Baraya – Ramadhan Sananta dan Muhammad Riyandi dari klub Persis Solo kembali dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Mereka akan tampil pada matchday lima dan enam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, menghadapi Jepang dan Arab Saudi pada 15 dan 19 November 2024.
Legenda sepak bola Indonesia, Hanafing, menyampaikan pesan penting untuk dua pemain muda ini.
Menurutnya, Sananta dan Riyandi harus benar-benar memanfaatkan kesempatan emas ini untuk mengembangkan karier mereka.
“Anak-anak muda ini sangat potensial. Mereka harus diberi banyak kesempatan, seperti kami dulu. Ketika saya berusia 18 tahun, saya juga dipanggil ke Timnas Indonesia,” ujar Hanafing, Sabtu (2/11/2024).
Pesan Menginspirasi untuk Bertahan Lama di Timnas
Hanafing, yang berasal dari Makassar, pertama kali dipanggil Timnas Indonesia pada 1982.
Kala itu, ia menjadi salah satu pemain muda andalan klub Niac Mitra, sebuah tim elite di era Galatama.
Hanafing mampu bertahan lama di Timnas hingga meraih medali emas SEA Games 1991 di bawah pelatih Anatoli Polosin.
“Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan saat dipanggil di usia 18 tahun. Saya bisa awet di Timnas hingga 1991 dan meraih emas SEA Games. Itu yang harus jadi motivasi Sananta dan Riyandi. Jangan sampai mereka hanya sekadar keluar-masuk Timnas tanpa peningkatan,” tegas Hanafing.
Membawa Nama Baik Klub
Lebih lanjut, Hanafing mengingatkan Sananta dan Riyandi bahwa mereka membawa nama besar Persis Solo.
Keduanya diharapkan bisa memberikan performa terbaik di Timnas untuk meningkatkan citra klub mereka.
“Saat dipanggil Timnas, pemain juga membawa nama klub. Dengan begitu, Persis Solo bisa terangkat namanya. Kami dulu dari Niac Mitra tidak pernah mempermalukan klub. Banyak pemain Niac Mitra akhirnya dipanggil Timnas karena performa yang konsisten,” jelas pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.
Membuka Jalan bagi Rekan Satu Tim
Hanafing juga menyoroti bagaimana performa apiknya di masa lalu membuka jalan bagi rekan-rekan setimnya di Niac Mitra, seperti Benny van Breukelen, Freddy Muli, Jaya Hartono, dan M Zein Al Hadad, yang kemudian juga dipanggil Timnas.
“Saya yang pertama dipanggil, dan karena bisa bermain baik, teman-teman saya pun ikut terangkat. Itu juga yang perlu dilakukan Sananta dan Riyandi, agar bisa membawa dampak positif bagi pemain Persis Solo lainnya,” tutup Hanafing.