Portal Baraya – PSSI telah menerima pemberitahuan resmi dari FIFA tentang kondisi Jakarta International Stadium (JIS) yang terkait dengan rencana penggunaannya sebagai salah satu stadion pertandingan putaran Final Piala Dunia FIFA U-17 pada November 2023.
Dalam pemberitahuannya, FIFA menekankan perlunya mengganti rumput JIS dan melakukan program pemeliharaan sebelum stadion dapat digunakan untuk rangkaian putaran Final Piala Dunia FIFA U-17.
Menyikapi hal ini, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, menyatakan siap untuk mengikuti rekomendasi terbaru dari FIFA tersebut.
Erick mengungkapkan dalam sebuah Konferensi Pers di Jakarta pada Selasa, 25 Juli 2023, bahwa PSSI telah mengusulkan JIS sebagai salah satu stadion penyelenggara untuk menyukseskan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia.
Stadion JIS telah mendapatkan review awal dari FIFA.
“Terkait hasil laporan kondisi JIS, FIFA menyampaikan bahwa perlu dilakukan penggantian rumput beserta pemeliharaannya. Terkait hal tersebut, kami akan follow up, termasuk menerima kunjungan FIFA pada 28 Agustus nanti, yang juga akan mengecek stadion-stadion yang kita usulkan untuk FIFA U-17,” ujar Erick.
Dia menambahkan bahwa PSSI sebagai Local Organizing Committee (LOC) akan bekerja sama dengan Pemerintah dan pihak JIS untuk memelihara rumput tersebut agar kualitasnya menjadi yang terbaik.
“Tak hanya JIS, kita ingin ada enam hingga delapan stadion yang ada di seluruh Indonesia punya standar sesuai FIFA. Baik rumput maupun standar keamanan, kenyamanan, dan kelayakan untuk memanggungkan laga internasional,” tambah Erick.
Rekomendasi dari FIFA disampaikan melalui surat yang ditandatangani oleh FIFA Senior Pitch Manager, Alan Ferguson.
Dalam surat tersebut, FIFA mencatat usulan perubahan lokasi dari Stadion GBK Jakarta menjadi JIS.
Berdasarkan penilaian awal manajemen lapangan, FIFA mencatat bahwa saat ini lapangan JIS menggunakan sistem tipe karpet dengan pengisi 60 mm di bagian atas, yang terbuat dari bahan jenis organik.
FIFA menyatakan bahwa akan ada kesulitan jika sistem seperti ini dipertahankan, terutama karena efektivitas akar rumput yang sulit menembus bagian bawah karpet karena adanya jarak 5 cm antara zona akar atas dan zona akar bawah yang menghambat pertumbuhannya.
FIFA juga menyatakan bahwa jenis karpet seperti ini akan mempersulit proses perawatan dengan mekanisme tertentu, masalah yang sering terjadi pada beberapa jenis karpet yang ada di pasaran.
“Saya mengusulkan perubahan ini harus dilakukan secepat mungkin untuk mendapatkan pertumbuhan rumput yang maksimal menjelang turnamen diselenggarakan,” tegas Alan.
FIFA juga berencana memberikan pelatihan manajemen lapangan kepada tim lokal dan petugas lapangan untuk pemeliharaan rutin.
Wakil Ketua PSSI, Ratu Tisha, menyampaikan bahwa Erick telah mengajukan delapan stadion, termasuk JIS, sejak Indonesia dipilih sebagai tuan rumah oleh FIFA.
“Nah, salah satu yang baru adalah JIS,” kata Tisha di Jakarta, Selasa (25/7).
Tisha menambahkan, Jakarta akan menjadi lokasi penting karena menjadi tempat tinggal wasit selama Piala Dunia U-17 2023.
Selain itu, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan JIS memiliki fasilitas penunjang untuk latihan, menjadikan ibukota sebagai pusat kegiatan meskipun partai semifinal dan final akan digelar di Stadion Manahan Solo.
FIFA akan melakukan inspeksi ke Indonesia pada 28 Juli hingga 2 Agustus mendatang.
JIS akan mengalami renovasi yang signifikan untuk memperbaiki rumput dan akses stadion.
Perbaikan ini diperkirakan akan memakan waktu 8-10 minggu.