Shin Tae-yong Dinilai Pengamat Sepakbola Layak Dipertahankan PSSI Sebagai Pelatih Timnas Indonesia dengan Perpanjangan Kontrak yang akan Berakhir
Portal Baraya – Shin Tae-yong dinilai pengamat sepakbola layak untuk dipertahankan oleh PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia dengan perpanjangan kontrak yang akan Berakhir.
Justinus Lhaksana menekankan pentingnya PSSI untuk mempertahankan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dengan alasan bahwa Shin telah berhasil membangun fondasi yang luar biasa dan cocok dengan budaya Indonesia.
Meskipun belum meraih gelar juara SEA Games, Justinus menganggap Shin berhasil memotong generasi dengan mempromosikan pemain dari tim U-19, U-20, dan U-21 ke timnas utama, menciptakan sebuah proses yang berbeda dari sebelumnya.
Justinus Lhaksana menilai hal ini sebagai suatu pencapaian yang penting, menyebut bahwa pemain-pemain yang naik dari tim muda ke timnas utama di bawah arahan Shin Tae-yong membawa pengalaman yang berharga.
Baca Juga: Hasil Liga 1 Pekan 21: Persib Bandung vs PSM Makassar – Laga Berakhir Imbang dengan Skor 0-0
Ia juga menyoroti bahwa Shin bahagia tinggal di Indonesia, sebuah hal yang tidak mudah di tengah tantangan mengelola tim sepakbola di negara dengan kualitas di level Asia Tenggara yang pas-pasan.
Dalam pandangannya, mempertahankan Shin Tae-yong merupakan keputusan wajib karena kesulitan menemukan pelatih yang sejalan dengan budaya Indonesia dan mampu membangun fondasi yang kuat.
Seiring dengan evaluasi kinerja selama enam bulan tambahan, Justinus optimis bahwa perpanjangan kontrak bagi Shin Tae-yong adalah langkah yang tepat untuk keberlanjutan dan perkembangan Timnas Indonesia.
Berikut ini beberapa poin terkait perpanjangan kontrak Shin Tae-yong yang menarik untuk dibahas:
Kebutuhan Konsistensi:
PSSI dan para pengamat sepakbola, seperti Justinus Lhaksana, menyoroti pentingnya konsistensi dalam kepemimpinan Shin Tae-yong.
Kualitasnya dalam mengelola timnas Indonesia di Asia Tenggara menjadi faktor krusial.
Perpanjangan Kontrak:
Kontrak Shin Tae-yong yang berakhir pada Juni 2024 menimbulkan pertanyaan mengenai kelanjutan kepemimpinannya.
PSSI memberikan perpanjangan selama enam bulan untuk mengevaluasi kinerjanya, khususnya dalam dua agenda besar, Piala Asia 2024 dan Piala Asia U-23 2024.
Budaya Indonesia:
Kesesuaian Shin Tae-yong dengan budaya Indonesia dianggap sebagai nilai tambah.
Kemampuannya untuk tidak hanya menjadi pelatih, tetapi juga bahagia tinggal di Indonesia, menciptakan hubungan yang positif antara pelatih dan lingkungan sepakbola lokal.
Tantangan Timnas Indonesia:
Kesulitan dalam mengelola timnas Indonesia, terutama dengan kualitas di level Asia Tenggara yang terbatas, menjadi sorotan.
Pencarian pelatih yang cocok dengan tantangan ini membuat kontribusi Shin semakin dihargai.
Fokus Pada Pengembangan Pemain:
Salah satu aspek yang ditekankan adalah strategi Shin dalam memotong generasi pemain. Pemindahan pemain dari tim U-19, U-20, U-21 ke timnas utama dianggap sebagai sebuah proses penting yang membawa nilai tambah jangka panjang.
Gelar Juara dan Pengalaman Pemain:
Meskipun belum berhasil meraih gelar juara SEA Games, nilai Shin dilihat melampaui pencapaian trofi. Pengalaman pemain yang naik dari tim muda dan menjadi pilar utama timnas merupakan pencapaian yang mendasar.
Pendekatan Berbeda:
Justinus menyoroti bahwa Shin Tae-yong membawa pendekatan berbeda dengan menciptakan pengalaman bermain di timnas senior bagi pemain muda. Ini dianggap sebagai langkah progresif yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Kepercayaan Terhadap Evaluasi:
PSSI memberikan tambahan waktu enam bulan sebagai periode evaluasi kinerja Shin Tae-yong. Keputusan perpanjangan kontrak akan bergantung pada hasil evaluasi tersebut.
Optimisme Pencapaian Masa Depan:
Justinus menyatakan optimisme bahwa perpanjangan kontrak bagi Shin adalah langkah yang tepat untuk keberlanjutan dan perkembangan Timnas Indonesia.
Hal ini sejalan dengan harapannya terhadap konsistensi dan kesuksesan jangka panjang.
Dukungan Terhadap Keterlibatan Lokal:
Poin terakhir dapat membahas dukungan terhadap keterlibatan lokal dalam pengelolaan timnas Indonesia, yang diharapkan dapat semakin memperkuat fondasi sepakbola tanah air.
