Portalbaraya.com – Sleman Fans harus menahan diri untuk tidak menghadiri tim kebanggannya di stadion Magowoharjo.
Laga lanjutan pekan ke-23 BRI liga 1 antara PSS Sleman melawan Persik Kediri yang akan di gelar pada Kamis (9/2) sore hari terpaksa tidak bisa dihadiri penonton.
Pertandingan tanpa penonton ini mandat dari surat yang dilayangkan kepolisian setempat dengan nomor: R/REK/30/II/Yan 2.14/2023/Intelkam.
Pengambilan keputusan ini berkaca pada insiden sebelumnya, ketika pertandingan antara PSS Sleman menghadapi Arema, Kamis (26/1) silam.
Baca Juga: Laga PSIS VS Persebaya Resmi Ditunda, Tren Positif Kemenangan Tim Bajul Ijo Terhenti
“Saya mewakili Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman ingin meminta maaf kepada seluruh PSS Fans yang pada akhirnya tidak bisa mendukung PSS di laga menghadapi Persik nanti,” ujar ketua Panpel PSS, Yuyud Pujiarto dilansir laman resmi PSS Sleman di stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (7/2) siang.
Terjadinya insiden tersebut dikarenakan pasca pertandingan, yang diakui sebagian dari oknum Sleman Fans, melakukan pelemparan terhadap bus yang ditumpangi pemain dan kru Arema.
“Namun, insiden kemarin memang menjadi pertimbangan mengenai perizinan penonton di pertandingan berikutnya,” tambahnya.
Pengambilan keputusan ini dirasa sebagai upaya pencegahan. Menurut ketua Panpel PSS Sleman tersebut, bukan tidak mungkin Super Elang Jawa bisa mendapat hukuman lebih berat jika memaksakan pertandingan yang dihadiri Sleman Fans.
Memang selain pelanggaran terkait pelemparan kepada bus Arema, terdapat pelanggaran lain ketika pertandingan kontra Arema.
PSS Sleman harus terkena denda 50 juta rupiah yang dijatuhkan Komite Disiplin PSSI. Pelanggaran tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Komdis PSSI BRI Liga 1 2022-2023, nomor 092/L1/SK/KD-PSSI/l/2023 terkait tanggung jawab terhadap tingkah laku buruk penonton.
Penjatuhan hukuman tersebut terjadi akibat pelemparan botol air mineral yang dilakukan oleh oknum suporter PSS Sleman yang berada di tribun selatan.
Kedua pelanggaran yang dilakukan oknum Sleman Fans tersebut buntut dari kekecewaan maupun kemarahan suporter terhadap pelanggaran Arema perihal tragedi kanjuruhan.
Baca Juga: Walaupun Lagi Diet, Jangan Malas Olahraga, Berikut 5 Olahraga yang Cocok Untuk Kamu yang Lagi Diet
Akan tetapi, amarah dan tensi tinggi tersebut tindakan yang tidak dapat dibenarkan terlebih merugikan klub.
Oleh karena itu, melihat dua insiden yang merugikan Super Elja, Yuyud berharap keputusan tanpa penonton ini menjadi terakhir kalinya untuk dibuat. Ia mengerti perasaan Sleman Fans dan semoga di pertandingan berikutnya dapat dihadiri penonton dengan menaati seluruh peraturan yang berlaku di stadion.