Portal Baraya – Survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat memberikan dukungan positif terhadap kinerja Erick Thohir sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Menurut Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, sebanyak 88,7 persen dari responden yang tahu tentang Erick Thohir sebagai Ketua PSSI merasa puas dengan kinerjanya.
Erick terpilih dalam Kongres Luar Biasa pada Februari lalu dan mendapat dukungan tinggi dari masyarakat.
Dalam paparan hasil survei nasional yang berjudul “Sepak Bola Kita: Antara Masalah dan Prestasi” di Jakarta,
Djayadi mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat ini berasal dari berbagai langkah positif yang telah diambil oleh Erick untuk memperbaiki sepak bola Indonesia.
Salah satu langkah penting adalah audit keuangan yang dilakukan oleh Erick untuk menciptakan pengelolaan yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Djayadi menjelaskan bahwa sebanyak 93,9 persen dari responden yang tahu tentang audit keuangan ini menyatakan setuju dengan langkah tersebut.
Selain itu, Erick juga telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk memberantas praktik skor atau mafia bola. Sebanyak 94,1 persen responden setuju dengan upaya ini.
Terkait hukuman bagi pelaku mafia bola, 38,1 persen ingin melihat mereka dihukum penjara, 29,5 persen ingin mereka dilarang terlibat dalam sepak bola seumur hidup, 9,7 persen mendukung denda, 6,3 persen setuju dengan pembekuan sementara, dan 3,6 persen ingin pencabutan gelar juara sebagai hukuman.
Djayadi menggarisbawahi bahwa masyarakat memiliki harapan besar terhadap Erick untuk meningkatkan sepak bola Indonesia.
Harapan tersebut mencakup prestasi yang lebih baik dalam skala dunia sebanyak 27,1 persen, munculnya pemain-pemain berkualitas sebanyak 20,3 persen, memberantas mafia bola sebanyak 14,9 persen, dan profesionalisasi lebih lanjut dalam manajemen PSSI sebanyak 11,7 persen.
Secara keseluruhan, masyarakat mendukung upaya Erick dalam menangani masalah seperti mafia bola dan memperbaiki manajemen PSSI.
Survei nasional ini dilakukan pada periode 3-9 Agustus 2023 dengan melibatkan 1.520 responden yang dipilih secara acak.
Djayadi menegaskan bahwa margin of error survei adalah 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.