Resume Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda yang Diperingati Setiap 28 Oktober

3 minutes reading
Friday, 27 Oct 2023 07:55 3 Arif Rahman

Portal Baraya – Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah kisah yang penuh semangat dan perjuangan keras.

Di tengah penjajahan Belanda, semangat untuk meraih kemerdekaan semakin berkobar di hati para pemuda Indonesia.

Dalam artikel ini, akan menyajikan resume tentang peristiwa bersejarah yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan perjuangan Sumpah Pemuda.

Mulai dari kongres pemuda, proses perumusan Sumpah Pemuda, dan dampak pentingnya dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

 Baca Juga: Taman Sari, Destinasi Wisata Sejarah dan Kecantikan di Yogyakarta yang Cocok untuk Liburan

Pada awal abad ke-20, semangat kebangsaan di kalangan pemuda Indonesia semakin tumbuh.

Hal ini mendorong lahirnya berbagai organisasi pergerakan nasional, seperti Perhimpunan Indonesia (PI) tahun 1908, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) tahun 1926, Partai Nasional Indonesia (PNI) tahun 1927, dan Jong Indonesia (Pemuda Indonesia) tahun 1927.

Mereka memiliki pandangan bersama bahwa persatuan Indonesia adalah senjata terkuat melawan penjajahan Belanda.

Kongres Pemuda I

Rasa persatuan yang menjadi semangat para pemuda Indonesia semakin menguat. Pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, Kongres Pemuda Indonesia pertama diadakan di Jakarta.

Kongres ini dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dari seluruh nusantara yang memiliki latar belakang kebudayaan, bahasa, dan agama yang beragam.

Baca Juga: 2 Peristiwa Bersejarah Menjelang Kemerdekaan Republik Indonesia yang Perlu Diketahui Generasi Muda

Dalam kongres ini, dibahas tentang pentingnya persatuan Indonesia dan upaya-upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan tersebut.

Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II diadakan dua tahun setelah Kongres Pemuda Indonesia pertama, tepatnya pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928.

Pada kongres ini, sejumlah perkumpulan pemuda seperti Pemuda Sumatera, Pemuda Indonesia, Jong Bataksche Bond, Sekar Rukun, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islamiten Bond, Jong Java, Jong Ambon, dan Jong Celebes berkumpul. PPPI, yang memimpin kongres ini, mengarahkan agenda kongres pada terjadinya fusi organisasi pemuda.

Kongres Pemuda II dipimpin oleh panitia yang terdiri dari tokoh-tokoh pemuda terkemuka waktu itu. Susunan panitia tersebut mencerminkan semangat persatuan yang tengah berkobar:

Ketua: Sugondo Joyopuspito dari PPPI
Wakil Ketua: Joko Marsaid dari Jong Java
Sekretaris: Moh. Yamin dari Jong Sumatranen Bond
Bendahara: Amir Syarifuddin dari Jong Bataksche Bond
Pembantu II: Johan Moh. Cai dari Jong Islamiten Bond
Pembantu II: Koco Sungkono dari Pemuda Indonesia
Pembantu III: Senduk dari Jong Celebes
Pembantu IV: J. Leimena dari Jong Ambon
Pembantu V: Rohyani dari Pemuda Kaum Betawi

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Mataram Islam: Letak Geografis dan Kehidupan Politik. Simak Penjelasannya Disini!

Kongres tersebut berhasil mencapai kesepakatan yang mengubah sejarah pergerakan pemuda.

Dalam kongres ini, terucaplah Sumpah Pemuda yang legendaris, yang isinya sebagai berikut:

Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Rumusan ini bukan hanya sekadar kata-kata; ini adalah ikrar tulus hati para pemuda Indonesia yang bersatu untuk meraih kemerdekaan. Moh. Yamin, sekretaris panitia, dengan penuh semangat membacakan Sumpah Pemuda di depan kongres, sementara lagu “Indonesia Raya,” yang diciptakan oleh W.R. Supratman, pertama kali diperdengarkan di muka umum.

Baca Juga: Harga Mulai Rp300 Jutaan, Ini Spesifikasi Lengkap Toyota Yaris Cross 2023 yang Bikin Ngiler!

Sumpah Pemuda bukan sekadar seruan retoris, tetapi merupakan tonggak penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Ikrar ini menjadi simbol semangat persatuan yang kuat dalam meraih kemerdekaan. Para pemuda, meskipun berasal dari berbagai organisasi pemuda kedaerahan, meleburkan diri ke dalam satu wadah yang lebih besar, yaitu Indonesia Muda.

Ini adalah bukti nyata bahwa semangat persatuan melampaui perbedaan dan telah mengilhami gerakan kemerdekaan.

LAINNYA