Portal Baraya- Prabowo Subianto membahas isu polusi udara DKI Jakarta tertinggi di dunia selama era kepimpinan Anies Baswedan dalam Debat Capres Pertama (12/23).
Menurut Prabowo Subianto, selama kepimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta seringkali DKI mendapatkan indeks polusi tertinggi di dunia.
“Selama Mas Anies memimpin, sering sekali DKI menerima indeks polusi tertinggi di dunia,” ujar Prabowo.
Diketahui bahwa hasil rata-rata tahunan konsentrasi PM 2,5 DKI Jakarta 2017-2022 menurut sumber IQ Air. Di tahun 2018 DKI Jakarta menduduki posisi pertama polusi tertinggi di dunia, begitu juga dengan tahun 2019 yang berada di posisi nomor 5, tahun 2020 berada di nomor 9, 2021 di rangking 12, dan 2022 berada di urutan ke-20.
Selanjutnya, Prabowo Subianto juga menanyakan terkait dengan anggaran senilai 80 T yang sama sekali tidak membantu untuk mengurangi polusi selama Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
“Bagaimana dengan anggaran 80 T, Pak Anies sebagai gubernur tidak dapat berbuat sesuatu yang berarti untuk mengurangi polusi” lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan bahwa pertanyaan yang diajukan Prabowo kurang akurat dan menjelaskan bahwa polusi tidak hanya berasal dari dalam kota saja.
“Kalau problemnya hanya dari dalam kota saja, maka konsisten tiap waktu, ya kita punya masalah polusi karena itu kita kerjakan dengan apa. Kita lakukan pak, satu, dengan pengendalian emisi dari kendaraan bermotor dan pengujian emisi sekarang wajib, yang kedua, elektrifikasi kendaraan umum, yang ketiga konversi kendaraan umum” Sanggahnya.