Portalbaraya.com – Dunia maya di Pekanbaru dihebohkan dengan berita kasus pelecehan seksual yang dilakukan bocah berusia 5 tahun di sekolah TK kepada teman sekelasnya.
Mengejutkan sekali ketika mengetahui berita pelecehan seksual yang biasanya anak-anak hanya menjadi korban, tetapi kali ini anak berusia 5 tahun juga menjadi pelakunya.
Di usia TK yang seharusnya anak-anak menikmati masa bermain justru tercemar dengan tindakan pelecehan seksual oleh teman seusianya.
Tidak hanya anak yang menjadi korban mengalami kerusakan psikis tetapi juga anak yang menjadi pelaku sudah lebih dahulu mengalami kerusakan psikis.
Dari kasus ini pengakuan pelaku kepada pihak PPA saat dimintai keterangan menyatakan bahwa dia pernah menonton video tidak senonoh di HP ayahnya. Video yang seharusnya tidak dilihat sang anak.
Pertanyaan besar para netizen kenapa sang ayah mengoleksi video tidak senonoh dan memberikan HP kepada anaknya sampai menonton video tersebut?
Seharusnya orangtua menjadi lini terdepan yang mencegah anak untuk mendapatkan hal tidak baik, apa lagi di usia yang sangat kecil.
Belum memahami dan belum bisa membedakan mana yang benar dan salah sehingga melakukan apa yang dilihatnya kepada teman sekelasnya.
Sangat disayangkan bukan menyesali apa yang terjadi dan merasa bersalah, orang tua pelaku justru seperti tidak ada iktikad baik untuk menyelesaikan masalah dengan orang tua korban.
Dampak dari pelecehan seksual yang didapatkan oleh sang anak sebagai korban sering mengalami tantrum dan merasa takut atau tidak nyaman seakan sedang mengalami tindakan pelecehan seksual.
Bahkan orang tua korban sempat membagikan video anaknya tantrum dan berusaha memberikan ketenangan bahwa ia adalah ibunya dan anaknya tidak perlu takut.
Ini tentu menjadi perhatian besar semua orang tua agar bisa lebih berhati-hati lagi untuk memberikan HP kepada anak tanpa adanya pengawasan.