Portalbaraya.com – Pada artikel kali ini, kami akan membahas 10 aplikasi ojol yang tidak bisa bertahan dan akhirnya harus gulung tikar.
Zaman sekarang, siapa yang tidak tahu yang namanya ojek online alias Ojol? Adanya layanan ojek online ini membuat masyarakat mudah beraktivitas.
Ojol memberikan banyak layanan untuk pengguna. Mulai dari transportasi untuk antar jemput, memesan makanan, belanja online, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Bikin Camilan Ini Aja Di Hari Raya! Resep Bola Bola Jagung, Dijamin Enak Bikinnya Mudah Banget
Layanan ojek online ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Bahkan anak SD sudah bisa menggunakan ojol untuk pergi ke sekolah.
Dampak positifnya, bayak orang yang terbantu dengan adanya ojek online. Dampak lainnya yaitu menyerap banyak tenaga kerja yang sudah pasti mengurangi pengangguran.
Menggunakan layanan ojek online juga bisa jadi solusi bagi siapa saja yang tidak mau repot keluar rumah. Semisal mengambil paket atau mengirim paket, bisa dilakukan dengan ojek online.
Baca Juga: Siap-Siap Tukar Uang Baru, Cek Syarat Penukaran Uang di Kas Keliling Bank Indonesia
Meski demikian, ternyata tidak semua apliaksi ojek online yang ada di Indonesia mampu bertahan. Bahkan sampai ada yang gulung tikar.
Dilansir dari detik.com, berikut ini adalah 10 aplikasi ojek online yang namanya tidak terdengar lagi alias bangkrut.
Apakah kamu mengandalkan aplikasi uber untuk berpergian? Sayang sekali uber harus angkat kaki dari Asia Tenggara termasuk Indonesia pada tahun 2018.
Sejak saat itu, uber menjual seluruh bisnis kapada grab yang merupakan pesaingnya. Meski begitu, Uber masih menyisakan kepemilikan saham di perusahaan gabungan itu sebesar 27,5%.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Inilah 33 Lokasi Penukaran Uang Baru di Bandung yang Dirlis Bank Indonesia
Aplikasi yang gagal bertahan selanjutnya adalah call jack. Call jack merupakan aplikasi yang bergerak di bidang transportasi motor yang pertama kali menggunakan argometer di Indonesia.
Sejak tahun 2010, Call Jack ramai mengisi jalanan di Yogyakarta. Mereka bersaing ketat dengan GOJEK. Call Jack juga sempat menerima penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai taxi motor pertama dengan sistem agrometer pada tahun 2011 dan best public service pada tahun 2012.
Meski berprestasi, Call Jack terpaksa harus tutup.
Sama seperti aplikasi ojek online lainnya, Ojekkoe juga memberikan layanan antar makanan, belanja, serta kurir. Perbedaan Ojekkoe adalah menggunakan sistem bagi hasil dengan mitra driver mereka.
Di Ojekkoe, semua pendapatan tidak dipotong sepeser pun, juga tidak ada sistem subsidi. Hanya saja Ojekkoe menerapkan fee system.
Selebihnya, layanan yang diberikan juga sama dengan aplikasi ojol lainnya. Hanya saja, driver bisa menambahkan transaksi non aplikasi ke dalam sistem. Pengguna dapat memilih driver yang lewat.
Salah satu kelebihdan dari TOPJEk adalah menawaarkan tarif yang murah tanpa menggunakan sistem promo. TOPJEK juga menggunakan fitur chatroom yang belum dihadirkan oleh para pesaingnya.
Jumlah driver di TOPJEK hanya sampai 10.000 saja. Untuk menjadi mitra TOPJEK, dialkukan seleksi yang ketat. Sayangnya, TOPJEK tidak mampu bertahan sampai beberapa dekade.
Aplikasi ini khas dengan logonya yang berwarna pink. Mereka tampil sebagai ojol khusus wanita dengan pengemudi wanita. Sehingga mereka dapat lebih nyaman menggunakan ojol.
Sayangnya aplikasi ini kurang diminati di pasaran. Salah satu masalahnya adalah banyaknya bug pada aplikasi yang pastinya membuat pengguna tidak nyaman.
Ojesy juga menerapkan target pasar yang sama dengan ladyjek yaitu para waita. Ojesy berdiri di Surabaya dengan nama perusahaan Ojek Syar’1 pada 10 Maret 2015. Perusahaan ini didirikan oleh Evilita Adriani.
Ojesy masih melayani customer laki-laki degan catatan tidak lebih dari 8 tahun. Perusahaan ini masih bisa bertahan selama 4 tahun lamanya.
Di akhir tahun 2019, akhirnya perusahaan ini mengibarkan bendera putih. Mereka mundur karena model bisnisnya menjadi bumerang untuk mereka sendiri.
Banyak yang mengatakan bahwa Blujek merupakan kompetitor kuat GOJEK. Driver dari Blujek dengan ciri khas mereka mengenakan jaket biru serta logo kompas GPS.
Namun Blujek sudah tidak pernah terdengar lagi/ Websiten dalam keadaan maintenece dan kicauan terakhir pada akun twitter ditemukan pada 17 Desember 2015. Blujek mengalami kerugian dalam perang tarif antar penyedia layanan ojek daring dan akhirnya terpaksa tutup.
Omjek merupakan layanan pemasaran transportasi dan pembayaran online terpercaya untuk beberapa wilayah sekitar Kec Pangkalan Banteng Kab. Kotawaringin Barat Prov. Kalimantan Tengah.
Namun, sekarang layanan ini sudah tidak beroperasi karena kalah dengan persaingan pasar.
Aplikasi OjekArgo memungkinkan pengguna menggunakan layanan Ojek Argo tanpa perlu mendafatarkan akun. Pengguna juga bisa bisa berlangganan dengan driver yang dipilih.
Situs resmi dari aplikasi ini masih bisa ditemui. Namun Ojek Argo telah hilang dari perbintangan sejak tahun 2017.
Aplikasi ojol terakhir yang kalah bersaing adalah Bangjek. Aplikasi ini dikembangkan oleh Prilude Studio untuk menyediakan jasa Online baik kotor dan mobil. Layanan yang disediakan mulai dari antar jemput, pesan makanan, online shop, dan lainnya.
Situs resmi dari Bangjek sudah rusak dan tidak bisa diakses. Namun aplikasinya masih bisa ditemukan di playstore.