Hasil Survey LSI: Publik Setuju Erick Thohir Sudah Berjuang Maksimal untuk Piala Dunia U-20

4 minutes reading
Sunday, 9 Apr 2023 21:27 1 Arif Rahman

Portalbaraya.com – Lembaga Survey Indonesia (LSI) baru-baru ini melakukan survei tentang kinerja Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam memperjuangkan Piala Dunia U-20 2023.

Dalam survei yang dilakukan pada 31 Maret hingga 4 April 2023, LSI melibatkan 1.229 responden yang dipilih melalui metode random digit dialing (RDD).

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia percaya bahwa Erick Thohir telah berusaha maksimal dalam mempertahankan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, meskipun Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) akhirnya mencabut status tersebut pada 29 Maret 2023.

Baca Juga: Selain Indonesia, Ternyata Irak Juga Ogah Bertanding Dengan Israel di Piala Dunia U-20 2023

Djayadi Hanan, PhD, Direktur Eksekutif LSI, menyampaikan bahwa dari 72,1 persen masyarakat yang tahu bahwa FIFA telah membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, sebanyak 80,6 persen percaya bahwa Erick Thohir telah berupaya secara optimal untuk mempertahankan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Hanya 12,6 persen responden yang tidak puas dengan lobi PSSI yang gagal dengan FIFA.

Erick Thohir adalah satu dari sedikit orang yang tetap loyal dan setia memperjuangkan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggelar Piala Dunia U-20.

Erick mendukung penuh sikap Jokowi yang memisahkan sepakbola dengan ranah politik.
Hasil survei tersebut menjadi kabar baik bagi Erick yang baru diresmikan sebagai Ketua Umum PSSI. Reputasinya sebagai Ketua Local Organizing Committe (LOC) Piala Dunia U-20 2023 juga tidak turun.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-22 Hanya Butuh 20 Pemain Buat SEA Games 2023, Indra Sjafri Harus Pangkas 23 Pemain

Survei LSI terbaru tersebut juga menunjukkan bahwa sikap Menteri BUMN, Erick Thohir, mendapat dukungan yang tinggi dari masyarakat.

Meskipun demikian, mayoritas responden (58,6 persen) percaya bahwa keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dilatari oleh penolakan terhadap Israel sebagai salah satu kontingen Piala Dunia U-20.

Survei LSI ini mengungkap enam alasan utama, yang membuat masyarakat menolak kedatangan timnas Israel ke Indonesia, yaitu karena Israel menjajah Palestina (32,2 persen), tidak suka dengan Israel (16,8 persen), karena konstitusi Indonesia menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia (16,2 persen), karena Israel bangsa Yahudi (6,9 persen), karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel (6,5 persen), dan karena bersimpati dengan perjuangan rakyat Palestina (6,2 persen).

Baca Juga: Rilis Pembagian Pot Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Berada di Pot 4!

Namun, survei tersebut juga mengungkap enam alasan masyarakat yang tidak mempersoalkan kedatangan Israel, yaitu karena urusan sepak bola tidak ada kaitannya dengan politik (52,3 persen), untuk kemajuan sepak bola nasional (8,6 persen), momen penting Indonesia sebagai tuan rumah (7,6 persen), tidak mencerminkan posisi Indonesia dengan Israel (2,2 persen), tidak ingin Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Indonesia (2,0 persen), dan Indonesia terancam terkena sanksi dari FIFA (1,8 persen).

Selain itu, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa keputusan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menolak timnas U-20 Israel adalah faktor yang berkontribusi pada pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Djayadi, seorang pengamat politik, menyebutkan bahwa pernyataan Ganjar Pranowo terkait penolakan timnas U-20 Israel memicu gejolak di dalam negeri yang kemudian berdampak pada pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah.

Baca Juga: Bupatinya Kena OTT KPK, Kemendagri Tunjuk Wakil Bupati Sebagai Plt Bupati Meranti

Namun, Djayadi juga mengakui bahwa faktor lain seperti kesiapan PSSI juga turut memengaruhi pembatalan tersebut.

Adapun menurut pengamat sepakbola, Kesit Handoyo, menyatakan bahwa pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 tidak sepenuhnya disebabkan oleh penolakan timnas U-20 Israel, tetapi lebih karena gejolak politik di dalam negeri yang tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah.

Menurutnya, jika pemerintah tegas sejak awal, situasi tidak akan semakin parah.

Baca Juga: Curug Gomblang, Tempat Wisata di Banyumas yang Lagi Viral Dikunjungi Muda-Mudi Pecinta Spot Foto Instagenic

Adapun menurut pengamat sepak bola lainnya, yaitu M. Kusnaeni mengusulkan agar pemerintah memberikan dukungan yang kuat pada para pemangku kepentingan di dunia olahraga, termasuk PSSI, untuk meningkatkan perkembangan olahraga nasional secara maksimal.

Menurutnya, sangat ironis jika orang seperti Erick Thohir yang telah berjuang dengan maksimal dan sejalan dengan arahan presiden, tidak mendapatkan dukungan dari sektor lain.

Oleh karena itu, PSSI dan pengurus olahraga lainnya harus bekerja sama dengan pemerintah untuk menentukan posisi olahraga ke depan, apakah akan menjadi tuan rumah event-event besar di tingkat internasional atau hanya mempertahankan status quo saat ini.

Baca Juga: Jelajahi Pesona Cirebon: 5 Destinasi Wisata Cirebon yang Wajib Dikunjungi Saat Mudik Lebaran

Menurut Kusnaeni, aturan main dalam dunia olahraga sudah jelas dan berbeda dengan dunia politik.

Jika Indonesia ingin menjadi tuan rumah acara olahraga besar di tingkat internasional, maka kita tidak dapat menolak kehadiran negara-negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya dukungan pemerintah untuk mengembangkan olahraga nasional dan menempatkan posisi Indonesia di kancah olahraga internasional.

LAINNYA