Tanggapi Debt Collector Ancam Bunuh Nasabah, Kredivo Justru ‘Dirujak’ Netizen

2 minutes reading
Wednesday, 25 Oct 2023 14:26 4 Annas

PortalBaraya.com – Tengah heboh di sosial media Twitter sekelompok penagih hutan yang diduga berasal dari perusahaan Kredivo. Dalam video yang beredar, debt collector tersebut mengancam memaksa membunuh korban atau menjual aset jika tidak membayar tagihannya.

Diketahui, video debt collector tersebut berasal dari akun Twitter bernama @report.id. Kendati demikian, Kredivo membantah bahwa debt collector mereka melakukan tindakan yang bernada ancaman seperti dalam video.

Sebaliknya, Kredivo mengatakan pihaknya tidak mentoleransi aksi penagihan apapun di luar kode etik OJK. Lewat keterangannya di sosial media Twitter, Kredivo menuliskan bahwa agen kolektor mereka sudah tersertifikasi dan terlatih.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Siap Lakukan Deklarasi sebelum Daftar ke KPU Rabu Besok

Lebih lanjut, Kredivo justru menganggap narasi dalam video yang menyebut terdapat ancaman pembunuhan hanya sebuah informasi yang dilebih-lebihkan.

“Kenyataannya, kolektor kami (Kredivo) tidak melakukan hal ini (aksi penagihan bernada ancaman). Kolektor yang terlibat telah bersama Kredivo selama bertahun-tahun dengan catatan yang bersih,” jelas Kredivo secara tertulis.

Bukan itu saja, Kredivo menyebut bahwa kolektor mereka sudah bersertifikat dan mempunyai pengalaman lebih dari 16 ribu kunjungan kepada para pengguna Kredivo dan tak ada keluhan yang tercatat atas nama mereka. Oleh sebab itu, tuduhan atas ancaman terhadap konsumen Kredivo yang dilayangkan tidak dapat dijustifikasi.

Pernyataan yang diberikan Kredivo rupanya mengundang komentar bernada ketidakpuasan dari beberapa warganet. Sebab banyak di antara mereka yang tidak terima jika Kredivo seolah tidak mengakui debt collector dalam video adalah karyawan perusahaan mereka.

Bahkan banyak warganet yang mempertanyakan adegan debt collector dalam video yang tidak sesuai dengan prosedur resmi OJK Indonesia. Tidak sedikit yang menyebut bahwa rata-rata staff penagih pinjaman online mirip seperti preman.

Tak sampai di situ, warganet juga mendesak pihak OJK untuk turun tangan dengan serius menindaklanjuti pinjaman online yang ada di Indonesia. Banyak dari warganet yang menyarankan agar pinjaman online di seluruh Indonesia agar ditutup.

Mengingat tidak sedikit kasus pinjaman online atau pinjol yang justru menyalahgunakan KTP nasabah yang meminjam secara online. Sampai saat ini, tidak sedikit warganet yang meramaikan komentar tentang video viral Kredivo di Twitter.

LAINNYA