RESMI! Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya Dunia

2 minutes reading
Tuesday, 19 Sep 2023 05:05 4 Fathoni PB

Portal Baraya – Pada Selasa 18 September 2023, UNESCO akhirnya secara resmi mengakui Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai salah satu warisan budaya dunia. 

Keputusan ini diambil pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia UNESCO yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (18/9) malam.

Sumbu Filosofi Yogyakarta, sebuah konsep kosmologis yang menghubungkan berbagai situs bersejarah di kota budaya tersebut, saat ini telah resmi ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Tidak ada negara anggota yang menolak usulan Indonesia untuk mengajukan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai world heritage.

Ketua Komite Warisan Dunia UNESCO, Abdulelah Al-Tokhais, mengucapkan selamat kepada Indonesia atas pencapaian ini. “Selamat untuk Indonesia atas nama seluruh komite,” katanya.

Baca Juga: Dampingi Presiden Bersama Prabowo di Munas, Erick Thohir Ungkap NU Berperan Besar Dalam Membangun Negeri

Mengenal Apa itu Sumbu Filosofi Yogyakarta?

Untuk informasi, Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah sebuah garis imajiner yang membentang dari Gunung Merapi di utara hingga Samudra Hindia di selatan.

Di sepanjang sumbu ini terdapat berbagai situs bersejarah dan budaya yang memiliki makna penting bagi peradaban Jawa, seperti Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Candi Prambanan, dan Pantai Parangtritis.

Sumbu ini mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa yang menganggap alam semesta sebagai kesatuan yang harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan.

Selain itu, Sumbu Filosofi Yogyakarta juga menunjukkan kekayaan tradisi budaya dan seni Jawa yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Sumbu Filosofi Yogyakarta yang dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO bertajuk lengkap The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks, diakui sebagai warisan dunia karena dinilai memiliki arti penting secara universal.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, yang mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan bahwa Sumbu Filosofi Yogyakarta adalah bukti bahwa Kerajaan Yogyakarta Hadiningrat telah menjadi pusat peradaban Jawa sejak Abad ke-18.

“Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat telah menjadi pusat peradaban Jawa yang berkembang melalui beragam tradisi budaya dan praktik pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual upacara,” ungkap KGPAA Paku Alam X.

“Kami telah mengembangkan berbagai tradisi budaya dan praktik pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual upacara,” katanya.

Beliau juga menegaskan bahwa Pemerintah DIY akan terus berkomitmen untuk melestarikan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia.

“Kami akan mempertahankan nilai universal yang luar biasa dari Sumbu Filosofi Yogyakarta untuk generasi mendatang,” lanjutnya.

“Terima kasih, matur nuwun,” tutup KGPPA Paku Alam X.

 

LAINNYA