Portalbaraya.com – Presiden Joko Widodo memberikan pesan khusus kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan menggunakan istilah dalam bahasa Jawa, yakni “ojo kemajon”.
Ungkapan ini disampaikan saat wawancara dengan Najwa Shihab, di mana Jokowi menegaskan bahwa seorang wakil presiden memiliki tugas utama untuk mendampingi serta membantu presiden sesuai dengan ketentuan konstitusi.
Dalam bahasa Jawa, “ojo kemajon” berarti “jangan melampaui” atau “jangan mendahului”.
Pesan ini mengisyaratkan agar Gibran tetap menjalankan perannya sebagai wakil presiden dalam koridor yang sesuai, tidak melangkahi atau melebihi kewenangan yang diberikan kepadanya.
Jokowi juga menekankan bahwa dalam sistem pemerintahan Indonesia, wakil presiden berfungsi untuk membantu presiden dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam hal-hal yang diminta oleh presiden.
Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun Gibran memiliki posisi strategis dalam pemerintahan, tugasnya tetap berada dalam lingkup koordinasi dengan kepala negara.
Pesan “ojo kemajon” ini pun memunculkan berbagai spekulasi publik terkait batasan peran Gibran sebagai wapres.
Apakah ini sekadar nasihat seorang ayah kepada anaknya, atau sinyal politik mengenai bagaimana pemerintahan mendatang akan dijalankan?
Yang jelas, masyarakat akan terus menantikan bagaimana Gibran menjalankan tugasnya sesuai dengan pesan yang telah disampaikan Jokowi.