Es ciki kebul merupakan salah satu jajanan yang selalu ramai dan banyak dibeli terutama oleh anak kecil. Kebanyakan anak kecil memilih jajanan tersebut lantaran keunikannya yang memiliki asap abadi dan seolah tidak pernah habis.
Saat ini es ciki kebul mudah ditemukan dan banyak bermunculan di jalanan bahkan sekolah yang memang sasarannya adalah anak kecil. Hadir dengan warna warni yang cerah tak mengherankan banyak anak kecil tertarik membelinya.
Es Ciki Kebul Bakar Anak 5 Tahun di Ponorogo
Dibalik ke unikannya es ciki kebul, rupanya jajanan tersebut menyimpan banyak bahaya. Bahkan jajanan seperti ini sudah kerap kali memakan korban.
Baca Juga: Mengenal Tingkatan Pangkat Polisi di Indonesia Lengkap dengan Tugasnya
Seperti yang terjadi baru-baru ini jajanan ice smoke ciki kebul kembali memakan korban. Di mana korbannya adalah seorang anak TK di Ponorogo yang bernama Ahsan Farid Trisnanto.
Awalnya ia bermaksud membeli jajanan tersebut dan malah mengalami luka bakar sampai 30 persen.
Ayah sang korban Ahsan Farid Trisnanto yang berama Sutrisno menceritakan api dari ciki kebul langsung membakar anaknya. Spontan saja ia langsung memadamkan api menggunakan tangan sampai tangannya ikut terkena api.
Sutrisno menuturkan tidak tahu bagaimana api itu bisa keluar sebab saat sang anak hendak menyantapnya, secara tiba-tiba keluar api dari ice smoke ciki kecil. Konon di dalam jajanan itu terkandung nitrogen cair yang rupanya membahayakan.
Saat mendapati sang anak terbakar ayahnya bergegas membawa Ahsan ke Puskesmas. Akan tetapi lantaran lukanya cukup parah, Ahsan kemudian dilarikan ke RSU Muslimat Ponorogo.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari akun Instagram bernama @andreli_48, korban tersebut berasal dari Desa Bajang, tepatnya Kecamatan Balong, Ponorogo. Dari sejumlah foto yang tersebar di sosial media, tampak tubuh sang bocah TK itu mengalami luka bakar cukup serius.
Baca Juga: Drama Korea Big Mouth Kapan Tayang? Teasernya Sukses Bikin Baper
Bahkan sampai sekujur tubuh sang korban sudah dibalut dengan perban menandakan seberapa parah luka bakar yang ia alami.
Kepala Departemen Kimia ITS atau Institut Teknologi Sepuluh November yakni Prof Fredy Kurniawan menanggapi peristiwa tersebut. Ia menjelaskan nitrogen sebenarnya adalah gas pada temperatur kamar. Tetapi saat tekanannya dinaikkan, gas itu berubah bentuk menjadi cair.
Menurutnya jika zat ini berada di suhu yang begitu dingin, maka sentuhan secara langsung dari tubuh manusia tidak diperbolehkan.
Pasalnya meskipun nitrogen tak mengeluarkan api, namun zat tersebut bisa mengakibatkan cold burn atau terbakar lantaran suhu yang sangat dingin.
Sampai kini, korban es ciki kebul masih menjalani perawatan di rumah sakit.