Portalbaraya.com – Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober untuk mengenalkan dan mengingatkan dasar negara serta kebhinekaan Indonesia kepada warga negara.
Cara memperingati Hari Kesaktian Pancasila pun banyak macamnya. Bisa dengan membuat puisi atau karya lainnya dengan nilai-nilai Pancasila.
Berikut ini ada sebuah puisi penuh makna mendalam karya dari Sujiwo Tejo dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Pancasila – Sujiwo Tejo
Pancasila
Mari jangan menghafal Pancasila
Sebagaimana banyak orang
Tak menghafal rumus kimia oksigen
Tetapi setiap saat menghirupnya
Mari kita tak menghafal Pancasila
Daripada kita malu
Daripada kita hafal nama-nama kucing tetangga
Tapi tak tau ketika kucing itu mati
Karena mangkrak kurang makanan
Aku tak ingin menghafal Pancasila di luar kepala
Aku ingin menghafalnya di dalam kepala
Di dalam nadi, di larut malam
Menjadi mantra yang melarutkan
Agar kepala ini tak jadi batu
Orang-orang yang dengan batu di kepalanya
Orang-orang yang kenal ahli-ahli dan tali pusarnya sendiri
Namun tak kenal bincang-bincang
Tak kenal musyawarah
Orang-orang itu tak guna menghafal Pancasila
Orang-orang itu tak guna menghafal
Nama-nama kucing para tetangga
Sebagaimana tak guna menghafal Pancasila
Kalau itu berarti
Seperti hafal di luar kepala rumus kimia oksigen
Tetapi jadi biang kerok penyebab rakyat habis nafasnya
Sia-sia menghafal Ketuhanan yang Maha Esa
Sia-sia menghafal Tiada Tuhan Selain Tuhan
Sia-sia menghafal Hong ilaheng Hong ilaheng
Sia-sia membaptis manusia
Yang menghafal Ketuhanan yang Maha Esa
Bila setiap saat mensia-siakan Tuhan
Mensia-siakan Tuhan, menghina Tuhan
Tak harus menginjak-injak kitab suci-Nya
Tak harus memain-mainkan nama nabi-Nya
Besok kau khawatir gak bisa makan
Kau sudah menghina Tuhan
Om santi om santi
Aku jiwanya dari jiwa sang Maha Jiwa
Semayam ku di pusat damai
Mari kita tak menghafal nama putra sang fajar
Yang duduk mencangkung di bawah pohon di timur
Yang menggali Pancasila
Mari kita tak menghafal nama tukang gali itu
Kalau hari ini tukang-tukang gali
Masih keleleran di tepi-tepi jalan pada pekerjaan
Beruntung putra sang fajar itu
Hasil galiannya adalah Pancasila
Bila sibuk menggali Nusantara hari ini
Aku khawatir hasil galiannya hanyalah air mata
Pancasila bukanlah hafalan
Aku lebih suka mendekap mu
Aku lebih suka memeluk mu
Daripada menghafal kata memeluk mu
Aku lebih suka mendekap mu
Daripada menghafal kata mendekap mu
Aku lebih suka memeluk dan mendekapmu
Dengan persatuan sampai kita mati
Deskripsi:
Caption Foto: Sujiwo Tejo (Tangkapan Layar YouTube Sujiwo Tejo)
Tag: puisi, , Sujiwo Tejo