Portalbaraya.com – Pihak BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) memberikan himbauan pada masyarakat Ciangur agar tetap waspada terhadap bencana lanjutan yang mungkin terjadi.
Melansir dari laman PMJNews, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebutkan bahwa himbauan yang dikeluarkan oleh BMKG sebagai bentuk tindakan waspada terhadap bencana pasca gempa Cianjur dengan magnitudo 5,6 SR (Skala Richter).
Himbauan waspada gempa bumi dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah bantaran sungai serta lereng-lereng di daerah lembah dan perbukitan.
Baca Juga: Inggris Berhasil Melibas Iran dengan Skor 6-2. Pelatih Inggris Gareth Southgate Masih Belum Puas
Lebih lanjut, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa daerah di bagian lereng perbukitan akan menjadi lebih rawan terserang bencana lanjutan pasca gempa Cianjur.
Gempa yang terjadi di Cianjur pada Senin (21/11/2022) kemarin, membuat sebagian besar wilayah Cianjur terdampak. Daerah lereng perbukitan Cianjur akan lebih rapuh sehingga masyarakat sekitar harus lebih waspada munculnya bencana lanjutan.
Kondisi rapuhnya tanah akan menjadi lebih rawan, terutama saat musim hujan seperti ini.
“Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng,” ungkap Dwikorita Karnawati,” Selasa (22/11/2022).
“Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa Cianjur kemarin,” sambungnya.
Baca Juga: Update Korban Pasca Gempa Cianjur 46 Orang Meninggal Dunia 700 Luka Luka
Tak hanya itu, BMKG juga memberikan himbauan agar masyarakat sementara menjauhi bangunan-bangunan yang telah rusak akibat gempa Cianjur.
Dikhawatirkan struktur bangunan terganggu sehingga tidak kuat menopang beratnya bangunan dan mudah roboh sewaktu-waktu apabila muncul gempa susulan.
Dalam hal ini, BMKG juga mengharapkan agar masyarakat Cianjur tidak kembali ke rumah terlebih dahulu, apabia bangunannya rusak. Demi keamanan bersama.
Untuk informasi, hingga Selasa 22 November 2022 pukul 06.00 WIB, sudah ada setidaknya 117 gempat susulan dengan kekuatan yang berbeda-beda.
Tingkat gempa susulan terendah adalah 1,5 Skala Richter, dan getara tertinggi mencapai 4,2 Skala Richter.