Portalbaraya.com – Erupsi Gunung Semeru saat ini telah mengalami tanda-tanda peningkatan aktivitas vulaknik dengan meletusnya APG (Awan Panas Guguran) serta indikator lainnya.
Melansir dari laman resmi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), muncul APG yang berasal dari tumpukan material yang jaraknya sekitar 800 meter dari area puncak Gunung Semeru.
APG terus menerus muncul dan berlangsung dari Minggu (04/12) pagi dengan jarak tak kurang dari 7 km ke arah Besuk Kobokan.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Total 1.979 Warga Harus Mengungsi. Statusnya Naik dari Siaga Menjadi Awas!
Salah satu tanda pertama erupsi Gunung Semeru berasal dari aktivitas gempa yang terjadi sejak Minggu 4 Desember 2022 pukul 00.00 – 06.00 WIB dengan total 8 kali Gempa Letusan.
Sedangkan terjadi 1 gempa Awan Panas Guguran yang masih terus berlangsung.
Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa aktivitas erupsi Gunung Semeru dan APG masih sangat tinggi. Tak hanya itu, terdapat kemungkinan munculnya aliran lahar yang ikut ke pemukiman warga sekitar akibat curah hujan.
Baca Juga: Menko Polhukam Pastikan Pemilu 2024 Tidak Bisa Ditunda
Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunungapi Semeru dari ‘Siaga’ menjadi ‘Awas’ atau dari Level III menjadi Level IV, terhitung per pukul 12.00 WIB hari ini.
Naiknya status erupsi Gunung Semeru tersebut membuat PVMBG menghimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di area Tenggara sejauh 13 km dari puncak erupsi.
Selain itu, masyarakat juga sebaiknya tidak melakukan aktivitas dengan radius sejauh 500 meter di sungai. Dikhawatirkan akan ada aliran lahar yang turut mengalir bersama air sungai.
Baca Juga: Loker PT Esteh Indonesia Makmur (Esteh Indonesia) Untuk Lulusan D3/S1. Buruan Daftar!
Di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Adapun masyarakat juga diimbau untuk tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan mengenai aktivitas Gunung Api Semeru, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.