Portalbaraya.com – Pemerintah telah menyiapkan sekitar 200 huntap atau hunian tetap bagi masyarakat yang menjadi korban bencana alam gempa Cianjur.
Hal ini juga telah disampaikan oleh Sekda (Sekretaris Daerah) Kabupaten Cianjur, Cecep S. Alamsyah pada Minggu (4/12) di konferensi persi terkait Update Penanganan Gemba Bumi Cianjur.
Melansir dari laman BNPB, akan dibangun hunian tetap sebanyak 200 unit rumah instan sederhana, sehat, dan memiliki struktur bangunan tahan gempa.
Baca Juga: BNPB Buka Pendaftaran Anggota Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana dari Masyarakat Profesional
Cecep S. Alamsyah mengungkapkan bahwa warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat tidak akan ditempatkan di hunian sementara, namun langsung akan dibangun hunian tetap.
“Selama menunggu proses pembangunan huntap selesai, warga menerima dana tunggu hunian sebesar 500 ribu per Kepala Keluarga (KK),” ungkap Cecep.
Mengenai lokasi pembangunan hunian tetap oleh Pemerintah, terdapat beberapa titik yang akan dijadikan huntap di tahap pertama ini.
Lahan relokasi hunian tetap tahap pertama berlokasi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku di atas lahan 2,5 Hektar.
Selain di Cilaku, pemerintah daerah Cianjur juga telah mengusulkan lahan seluas 30 Hektar yang berlokasi di Kecamatan Mande.
Adapun kerugian materiil rumah rusak berat itu bertambah dari 7.817 menjadi 8.151 yang sudah terverifikasi dan tervalidasi.
Kemudian rumah rusak sedang dari 10.589 menjadi 11.210. Rusak ringan dari 17.195 menjadi 18.469.
Selanjutnya fasilitas sekolah terdampak bertambah dari 518 menjadi 525, sementara tempat ibadah 269 unit, fasilitas kesehatan 14 unit, dan gedung kantor 17 unit.
Sementara itu, hingga Minggu (4/12) korban meninggal dunia belum ada penambahan, yakni 334 jiwa. Hasil pencarian dan evakuasi Tim SAR hari ini belum membuahkan hasil, sehingga korban yang belum ditemukan masih 8 orang.
Kemudian korban luka berat sebanyak 593 orang, dan yang masih dirawat di rumah sakit tercatatat 49 orang. Jumlah pengungsi sebanyak 41.166 KK, dengan total pengungsi 114.683 jiwa. Pengungsi penyandang disabilitas sebanyak 147 jiwa, ibu hamil 1.640 jiwa, dan lansia 7.453 jiwa.