Portalbaraya.com – Skema Penyaluran program Makan Bergizi Gratis yang dilakukan di lapangan.
Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai koordinator pelaksana program MBG menerapkan tiga skema penyaluran:
Pembangunan Dapur Pusat: Menyediakan makanan bergizi bagi penerima manfaat dalam skala besar.
Dapur di Sekolah atau Pesantren: Dibangun di institusi pendidikan dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang untuk memastikan ketersediaan makanan bergizi secara langsung.
Layanan untuk Daerah Terpencil: Pengiriman paket makanan bergizi ke wilayah yang sulit dijangkau, dengan metode pengemasan khusus seperti vacuum pack untuk menjaga kualitas makanan selama distribusi.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Selain meningkatkan status gizi masyarakat, program MBG juga berdampak positif pada sektor ekonomi.
Dengan melibatkan lebih dari 1.900 koperasi dan berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam rantai pasokannya, program ini mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberdayakan komunitas setempat.
Tantangan dan Rencana Ke Depan
Meskipun telah mencapai kemajuan yang berarti, program MBG menghadapi tantangan dalam hal distribusi yang merata, terutama di daerah terpencil.
BGN berkomitmen untuk terus memperluas cakupan program dan meningkatkan efektivitas penyaluran agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Secara keseluruhan, implementasi program Makan Bergizi Gratis menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan gizi yang optimal.