Portal Baraya – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, terus berusaha meningkatkan kemampuan nelayan dan pekerja kapal wisata melalui pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masyarakat.
“Kami mengadakan sertifikasi Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 Mil, memberikan sertifikat pelatihan dasar keselamatan, dan buku pelaut kepada 291 orang yang memenuhi syarat dari Labuan Bajo, Flores, dan sekitarnya,” kata Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto di Labuan Bajo seperti yang dilansir dari ANTARA (11/7).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan keamanan di kapal, berdasarkan evaluasi kecelakaan kapal di Labuan Bajo.
“Tahun ini, sudah total 392 orang yang menerima pelatihan untuk meningkatkan keamanan,” tambahnya.
Ratusan nelayan dan pekerja kapal wisata menerima materi tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Teknik Bertahan Hidup di Laut (PST), termasuk cara menggunakan alat keselamatan, serta Pemadaman Kebakaran.
Mereka juga diajarkan teknik navigasi dasar dan penggunaan peralatan keselamatan maritim oleh tim pengajar.
“Kami mengadakan pelatihan selama lima hari, termasuk pemadaman kebakaran dan penyelamatan di laut di Waterfront selama satu minggu,” katanya.
Selain pelatihan, KSOP Kelas III Labuan Bajo juga melakukan pemeriksaan kelayakan kapal nelayan dan kapal wisata di Warloka dan Pulau Messah.
“Ada beberapa kapal yang lulus sertifikasi, totalnya 84 kapal.
Namun, ada juga yang tidak layak laut dan ditolak, seperti dua kapal di Warloka yang kami tolak karena tidak memenuhi syarat,” jelasnya.