Mutiara Sunnah: ​Puasa Asyura – Keutamaan dan Sejarahnya yang Patut Diketahui

3 minutes reading
Wednesday, 26 Jul 2023 16:00 10 Cahyo Triwibowo

Portal Baraya – Puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar dan menyimpan sejarah yang mendalam.

Pada awalnya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tiba di Madinah dan melihat orang-orang Yahudi sedang berpuasa Asyura.

Dia bertanya tentang puasa tersebut, dan mereka menjawab bahwa itu adalah hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh-musuhnya, sehingga Nabi Musa ‘Alaihissallam berpuasa sebagai rasa syukurnya kepada Allah.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian memutuskan untuk juga berpuasa Asyura dan memerintahkan umatnya untuk melakukannya.

Sejarah puasa Asyura melalui empat fase. Fase pertama adalah saat Nabi berpuasa Asyura di Mekkah tanpa memerintahkan orang lain untuk berpuasa.

Kemudian, saat Nabi tiba di Madinah dan mengetahui orang-orang Yahudi berpuasa Asyura, beliau pun berpuasa dan menganjurkan umatnya untuk melakukannya juga.

Setelah itu, ketika kewajiban puasa Ramadhan diturunkan, Nabi tidak lagi memerintahkan puasa Asyura sebagai wajib, melainkan menjadi sunnah.

Pada akhir hayatnya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berencana untuk puasa tidak hanya pada hari Asyura saja, tetapi juga pada tanggal sembilan Asyura, untuk membedakannya dari puasa orang Yahudi.

Baca Juga: Doa Dalam Perjalanan Jauh Agar Diberi Keselamatan Di Darat, Udara, dan Laut, Harapan Selamat Sampai Tujuan

Adapun keutamaan puasa Asyura antara lain, puasa ini dapat menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu.

Nabi sangat antusias berpuasa pada hari Asyura, bahkan lebih dari hari-hari lainnya, kecuali bulan Ramadhan.

Hari Asyura juga merupakan hari ketika Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya.

Pada masa awal, puasa Asyura diwajibkan sebelum kewajiban puasa Ramadhan.

Dan yang tak kalah penting, puasa Asyura jatuh pada bulan haram, bulan Muharrom.

Semoga kita diberi kemudahan untuk melaksanakan puasa Asyura, dan hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Meskipun puasa Asyura tidak lagi diwajibkan setelah kewajiban puasa Ramadhan diturunkan, namun tetap memiliki keutamaan yang besar sebagai sunnah yang dianjurkan.

Selain keutamaan-keutamaan yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa hal lain yang penting untuk diketahui tentang puasa Asyura:

Keberkahan dalam Meningkatkan Iman:

Puasa Asyura adalah kesempatan bagi umat Muslim untuk mengingat peristiwa penting dalam sejarah Islam dan menambahkan keberkahan dalam keimanan mereka.

Melaksanakan puasa pada hari ini membawa manfaat spiritual dan meningkatkan kesadaran tentang sejarah agama.

Meresapi Makna Kehidupan:

Pada hari Asyura, kita dapat merenungkan berbagai pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa-peristiwa masa lalu, seperti kesabaran dan ketabahan Nabi Musa ‘Alaihissallam dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjalani hidup dengan penuh keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan.

Menunjukkan Solidaritas:

Puasa Asyura adalah momen di mana umat Muslim dapat bersatu dan menunjukkan solidaritas dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Ini juga merupakan kesempatan untuk memahami nilai-nilai sosial dan kemanusiaan dalam agama.

Mendekatkan Diri kepada Allah:

Puasa Asyura merupakan ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Dengan penuh kesadaran dan niat yang tulus, puasa ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan mendapatkan pahala dari-Nya.

Kekuatan dalam Menahan Diri:

Puasa Asyura, seperti puasa-puasa lainnya, mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya menahan diri dari hawa nafsu dan mengendalikan diri.

Ini membantu memperkuat ketakwaan dan kesadaran atas kewajiban menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan.

Penting bagi setiap Muslim untuk mengambil manfaat dari kesempatan puasa Asyura ini dan menjadikannya sebagai bentuk ibadah yang bermakna.

Selain puasa, pada hari Asyura, ada pula anjuran untuk bersedekah, berbuat baik kepada sesama, dan berdoa memohon ampunan serta berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Akhir kata, semoga umat Muslim dapat menjalankan puasa Asyura dengan tulus dan ikhlas, serta mendapatkan manfaat dan berkah dari ibadah ini.

Marilah kita memanfaatkan setiap kesempatan yang Allah berikan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan meningkatkan kesadaran kita sebagai hamba yang bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan ini.

 

LAINNYA