Kamu Sudah Tahu Belum? 7 Manfaat Silaturahmi Dalam Islam
Portalbaraya.com – Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai 7 manfaat silaturahmi dalam islam. Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Tidak terasa, sebentar lagi lebaran. Hal apa yang membuat kamu teringat dengan hari lebaran? Apakah banyak camilan, THR, atau mudik?
Salah satu tradisi yang sering dilakukan ketika hari raya adalah silaturahmi ke kerabat jauh maupun dekat. Bisa disebut dengan istilah mudik.
Ternyata silaturahmi memiliki banyak manfaat loh. Apa saja manfaat silaturahmi dalam islam? Portalbaraya.com telah merangkumnya khusus untuk kamu.
Baca Juga: Bingung Mau isi Toples Lebaran Pakai Apa? Cobain Resep Kembang Goyang/ Seroja Manis Berikut Ini Yuk
- Melapangkan rizeki
Manfaat silaturahmi yang pertama adalah melapangkan rizeki. Ada saatnya seseorang mengalami kesulitan dalam mencari rizki. Mudah bagi Allah untuk memberikan rizki bagi hambanya bahkan dari arah yang tidak terduga.
Rasulullah menuampaikan dalam sebuah hadist bahwa salah satu manfaat silaturahmi dalam islam adalah melapangkan rizki. “Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (H.R Bukhari & Muslim)
Baca Juga: 3 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Lebaran Idul Fitri 2023 buat Keluarga di Rumah
- Memperpanjang umur
Sebagai manusia, tentu kita ingin memiliki umur yang panjang. Umur panjang membuat kita berkesempatan memperbanyak amal baik dan bertaubat atas dosa yang telah diperbuat,
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa manfaat silaturhami dalam islam adalah memperpanjang umur. “Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (H.R Bukhari & Muslim)
Baca Juga: 8 Tips Persiapan Mudik Lebaran Idul Fitri 2023 biar Aman di Jalan hingga Sampai Tujuan
- Menghibur kerabat
Mungkin kamu memiliki kerabat dekat atau jauh yang sedang sakit? Kamu bisa mengunjungi kerabat untuk menghiburnya. Siapa tahu dengan kamu berkunjung, kerabatmu akan merasa senang dan lekas sembuh dari sakitnya.
Seperti yang kita sadari, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Dengan bersilaturhami, dapat menghibur dan membantu kerabat yang sedang kesulitan.
Tidak sedikit orang yang segan dalam meminta bantuan. Padahal orang tersebut adalah kerabat. Sebagai kerabat, sudah seharusnya kita membantu tanpa diminta.
- Sebagai tanda ketaatan kepada Allah
Manfaat yang keempat silaturahmi dalam islam adalah sebagai tanda ketaatan kepada Allah. Silaturahmi adalah salah satu ajaran yang diperintahkan oleh Allah.
Dalam sebuah hadist bahkan Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang mempererat tali siltaruahmi adalah orang yang beriman kepada hari akhir.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menyambnyng hubungan silaturahmi.” (H.R Bukhari & Muslim)
- Menghilangkan perselisihan
Tidak jarang perselisihan antar kerabat terjadi. Hal ini terbilang wajar. Perselisihan dapat terjadi karena perbedaan pilihan, prinsip, bahkan masalah ekonomi. Meski begitu, Allah melarang untuk memutuskan hubungan tali silaturahmi.
Salah satu bentuk hikmah silaturahmi dalam islam yaitu dapat menghilangkan perselisihan yang sedang terjadi. Dengan saling bertegur sapa, tidak menutup kemungkinan masalah akan dapat diselesaikan dengan cara yang lebih baik.
- Mendapatkan rahmat
Salah satu amalan yang paling mudah kita lakukan untuk mendapatkan rahmatNya adalah menyambung tali silaturahmi. Kita sebagai umat muslim tentu selalu berusaha mencari rahmat Allah untuk mendapatkan tempat terbaik di sisiNya.
- Masuk surga
Menyambung tali silaturahmi bukan hanya sekedar urusan kita dengan kerabat saja, tetapi juga sebagai bentuk ihtiar dan ketaatan atas apa yang Allah perintahkan. Berikut ini adalah sebuah hadist yang menyampaikan bahwa balasan dari menyambung tali silaturahmi adalah masuk surga:
“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (H.R Ibu Majah).
