Kultum Ramadhan: Menyongsong Kebahagiaan dengan Menjaga Hati di Bulan Ramadhan

4 minutes reading
Saturday, 25 Mar 2023 05:05 3 Fathoni PB

Portalbaraya.com – Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan kultum Ramadhan dengan judul Menyongsong Kebahagiaan dengan Menjaga Hati di Bulan Ramadhan. 

Seperti yang kita tahu, kultum atau kuliah tujuh menit merupakan sebuah dakwah singkat yang sarat akan makna dimana terdapat berbagai ilmu yang berhubungan dengan Islam di dalamnya. 

Pada kultum Ramadhan kali ini, kami akan menjelaskan bagaimana pentingnya menjaga hati selama menjalankan ibadah Ramadhan. 

Tak hanya itu, semoga setelah puasa Ramadhan selesai, kita tetap dapat menjaga hati serta mampu memperbaiki hubungan kita dengan sesama manusia maupun kepada Allah Azza wa Jalla. 

Berikut adalah kultum Ramadhan bertema Menyongsong Kebahagiaan dengan Menjaga Hati di Bulan Ramadhan. 

Baca Juga: Kultum Ramadhan: Pentingnya Meningkatkan Kualitas Iman di Bulan Ramadhan

Menyongsong Kebahagiaan dengan Menjaga Hati di Bulan Ramadhan

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh,

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan keberkahan. Selain menjalankan ibadah puasa, bulan Ramadhan juga menjadi momentum bagi kita untuk memperbaiki diri dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.

Salah satu aspek yang sangat penting dalam memperbaiki hubungan dengan sesama manusia adalah menjaga hati.

Menjaga hati juga menjadi penting dalam konteks berpuasa. Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, namun juga menahan amarah, emosi, dan godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan menjaga hati, kita dapat memperkuat kemampuan untuk menahan godaan dan mengendalikan emosi, sehingga dapat menjalankan puasa dengan lebih baik.

Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-A’raf ayat 199 yang berbunyi:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Artinya:

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199)

 

Selain itu, terdapat hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang berbunyi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيره

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat).” (H.R Muslim)

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya memaafkan kesalahan sesama manusia dan menjaga hati agar tidak terluka oleh perbuatan orang lain.

Baca Juga: Kumpulan Dzikir dan Do’a Pilihan: Bacaan Dzikir Mengajari (Talqin) Orang Yang Akan Meninggal Dunia

Dalam konteks puasa, menjaga hubungan dengan sesama manusia menjadi penting karena selama berpuasa, kita akan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain.

Oleh karena itu, kita perlu menjaga sikap dan perilaku agar tidak menimbulkan konflik atau perpecahan di antara sesama manusia.

Untuk menjaga hati selama berpuasa, ada beberapa tips yang dapat kita lakukan.

Pertama, jangan terlalu sensitif terhadap kata-kata atau tindakan orang lain.

Kedua, belajar memaafkan kesalahan orang lain.

Ketiga, jangan terlalu mengharapkan balasan atas kebaikan yang kita lakukan.

Keempat, berusaha untuk selalu berpikir positif dan memandang sisi baik dari setiap orang.

Dalam menyongsong kebahagiaan di bulan Ramadhan, menjaga hati adalah salah satu kunci utama. Dengan hati yang bersih dan tenang, kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan ikhlas.

Selain itu, menjaga hati juga dapat membantu kita memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, sehingga menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh keberkahan.

Oleh karena itu, mari kita jaga hati selama bulan Ramadhan dan menjadikan bulan yang suci ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Dengan cara ini, kita dapat menyongsong kebahagiaan dan keberkahan di dunia dan akhirat.

Baca Juga: Mengapa Umat Islam Harus Berkompetisi dalam Kebaikan? Ketahui Dalil dan Alasannya

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Furqan ayat 74 yang berbunyi:

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Artinya:

“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)

Semoga kita menjadi orang-orang yang selalu menjaga hati, memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, dan selalu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Amin.

Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh

LAINNYA