Portalbaraya.com – Mengetahui sumber dari ilmu yang diambil merupakan hal yang penting dalam memperluas pengetahuan dan mengembangkan pemikiran.
Sumber ilmu yang tepat dapat membantu kita memperoleh informasi yang akurat, terpercaya, dan bermanfaat.
Ada beberapa cara untuk mengetahui sumber dari ilmu yang diambil, di antaranya adalah dengan melakukan penelitian secara menyeluruh, mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang terpercaya, memperhatikan pengalaman dan pengetahuan orang yang telah lebih dahulu menguasai bidang tersebut, serta melakukan kritik terhadap informasi yang diperoleh.
Baca Juga: Yuk Amalkan Selagi Bisa Berbakti, Inilah Kumpulan Do’a untuk Kedua Orang Tua Tercinta!
Pertama, melakukan penelitian secara menyeluruh adalah salah satu cara untuk mengetahui sumber dari ilmu yang diambil.
Penelitian ini dapat dilakukan dengan membaca buku, artikel, jurnal, dan sumber informasi lain yang relevan dengan topik yang ingin dipelajari.
Selain itu, dengan menggunakan mesin pencari yang terpercaya seperti Google Search, kita dapat menemukan
informasi-informasi yang berkualitas dan telah di-review oleh ahli di bidang tersebut.
Kedua, mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang terpercaya sangat penting untuk mengetahui sumber dari ilmu yang diambil.
Sumber yang terpercaya biasanya adalah dari lembaga atau organisasi yang terkait dengan bidang tersebut, seperti universitas, lembaga riset, atau asosiasi profesional.
Dengan menggunakan sumber yang terpercaya, kita dapat memastikan bahwa informasi yang didapatkan akurat dan dapat dipercaya.
Ketiga, memperhatikan pengalaman dan pengetahuan orang yang telah lebih dahulu menguasai bidang tersebut dapat membantu kita mengetahui sumber dari ilmu yang diambil.
Kita dapat meminta nasihat atau diskusi dengan para ahli di bidang tersebut untuk memperoleh informasi yang lebih dalam dan jelas.
Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh orang yang telah lebih dahulu menguasai bidang tersebut dapat menjadi referensi penting untuk memperluas pengetahuan dan pemikiran.
Baca Juga: Khazanah Islami: Keutamaan untuk hamba-Nya yang Tetap Memuji Allah SWT Saat Sedang Sakit
Keempat, melakukan kritik terhadap informasi yang diperoleh juga merupakan hal yang penting dalam mengetahui sumber dari ilmu yang diambil.
Dengan melakukan kritik terhadap informasi yang diperoleh, kita dapat memastikan bahwa informasi tersebut sesuai dengan fakta dan tidak mengandung bias atau manipulasi.
Kritik terhadap informasi yang diperoleh dapat dilakukan dengan melakukan verifikasi terhadap sumber informasi dan mencari informasi tambahan dari sumber yang berbeda.
Kelima, menyadari bahwa sumber dari ilmu yang diambil tidak selalu benar 100% adalah hal yang penting untuk dipahami.
Meskipun sumber tersebut telah dianggap terpercaya, ada kemungkinan bahwa informasi yang didapatkan tidak sepenuhnya benar.
Oleh karena itu, menggali informasi dari sumber yang berbeda dan melakukan kritik terhadap informasi tersebut sangat penting untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan mendalam.
Rangkumnya, dalam mengambil ilmu harus tahu bersumber dari yang benar terlebih dalam ilmu agama.
Dikutip dari grup Media Dakwah Sunnah, inilah pentingnya mengetahui sumber pengambilan ilmu agama.
MENGETAHUI SUMBER PENGAMBILAN ILMU AGAMA
Kita menuntut ilmu agama untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Karena dengan menuntut ilmu, ini merupakan jalan menuju surgaNya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan menjadikannya paham (berilmu) tentang (urusan) agama (Islam).” [HR. Bukhari].
Dalam hadits shahih lainnya, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dengan tujuan untuk menuntut ilmu (agama), maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga.” [HR. Muslim].
Maka karena agungnya kedudukan dan keutamaan ilmu yang bermanfaat ini, maka di antara adab dan syarat yang paling penting dalam hal ini adalah mengetahui sumber pengambilan ilmu yang benar dan memahami siapa yang pantas dijadikan sebagai rujukan dan guru dalam menimba ilmu agama.
Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata: “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian.” [Diriwayatkan oleh Muslim dalam muqaddimah kitab Shahihnya, 1/7 Maktabah Sahab].
Artinya, selektiflah di dalam memilih guru dalam agama (guru ngaji) terutama bagi kajian yang membahas masalah aqidah dan manhaj.
Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Sesungguhnya memilih guru yang lurus aqidah serta ilmunya adalah sebuah keharusan. Adapun jika tidak memungkinkan dan engkau mendapati orang yang memiliki ilmu fikih misalnya atau ilmu nahwu atau ilmu-ilmu lainnya yang tidak berkaitan dengan aqidah, maka tidak mengapa engkau belajar kepada dia dalam ilmu yang ia kuasai. Adapun ilmu aqidah jangan engkau mempelajarinya melainkan kepada pemilik aqidah yang shahih/benar.” [Al-Ajwibah Al-Mufidah ‘Anil As’ilatil Manahijil Jadidah: 165].
Jadi ilmu yang benar dan bermanfaat serta memiliki sumber yang jelas, yaitu ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan hadits-hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dengan pemahaman yang benar dari penjelasan para Shahabat dan para ulama Ahlus Sunnah yang mengikuti jalan mereka dengan benar.
Maka ilmu yang benar dan bermanfaat bukanlah hanya sekedar kepandaian berceramah atau menyusun kata-kata dan retorika yang indah, banyak hafalan, serta fasih bahasa arab.
Bahkan bisa jadi orang yang pandai berceramah dan menyampaikan kata-kata yang indah bukanlah orang yang memiliki ilmu yang benar.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Barakallahu Fiikum